COVERT SELLING
Halo
Saya nggak mau banyak ngasih kata pengantar karena ini tulisan hasil rangkuman saya dari membaca
dan melatih alias take action saya
Oke kita mulai saja ya........
SCROL ke bawah ya....
KENAPA COVERT SELLING? Mungkin banyak yang bertanya kenapa harus Convert selling...?
Pengen Tahu?
Lanjut ya........
Kebanyakan orang tidak suka dijualin, tapi orang suka beli. lnilah yang melandasi kenapa teknik Covert Selling ini muncul. Ngerti maksudnya kan?
Apa buktinya orang gak suka dijualin?
Kalau ada yang nyepam di grup telegram atau WA pasti anda risihkan?
Atau ketika ada yang komen jualan di status Anda, tentu Anda BT, kan? ltulah salah satu bukti bahwa manusia normal gak suka dijualin... dan anda atau saya pasti tidak suka hehehehe
Atau nih, pas Anda nonton TV, giliran iklan, biasanya Anda suka pindah2 channel kan? Walaupun gak semuanya lho ya. lngat, ini "kebanyakan", gak semua orang.
Ada juga kok orang yang memang suka banget dijualin. Kenapa? Ya emang dia lagi nyari barang yang
selama ini dibutuhkan. Mau gak mau nyari iklan. Kan mau beli.
Nah Covert Selling disini merupakan salah satu teknik tapi bukan yang terbaik ya... dan itu bagaimana anda cara memakainya dan media apa yang anda pakai...
Salah satu dasar penting yang mesti dipahami dalam Covert Selling adalah:
ketiadaan penawaran. Artinya, gak ada Call to Actionnya... hehehehe
Jadi....kalau Anda jualan di website, landing page, email, dan media2 online lainnya, selain
Sosial Media tentunya, maka silahkan deh jor-joran aja jualan secara hard selIing...tidak usah
pakai covert-covertan dah ka nada call to actionnya
Oke disini sudah ada gambaran?
Kita lanjut lagi ya....
Selain itu, kenyataannya di Iapangan, Anda pun bisa gunakan teknik-teknik Iain seperti
Story Telling, Copywriting, Double Binding, Scalling, Metafora, bahkan Hard Selling sekalipun,
saat Anda menjual produk Anda di sosial Media, seperti Facebook, twitter atau instagram
Kuncinya ada pada FLEKSIBILITAS.
Jangan terlalu kaku dengan teknik atau metode yang digunakan saat jualan. Yang terpenting
outcomenya tercapai. Apa outcome dari Selling? Ya jelas CLOSING.
Jadi kita bisa mengambil kesimpulan bahwa COVERT SELLING adalah jualan secara
terselubung. Menjual tapi gak kelihatan menjual.
Karena cara jualannya terselubung, maka teknik ini akan cocok banget pas Anda gunakan di
sosial media seperti Facebook, atau saat percakapan di Telegram/WhatsApp/BBM.
Oh ya, perlu digaris bawahi, ini COVERT lho ya, bukan CONVERT. Banyak kawan2 Saya di
Facebook yang salah ucap. Covert itu terselubung. Convert itu konversi. Maknanya jauh
banget...
Karena terselubung, maka biasanya kehadiran “jualan"-nya tidak akan disadari oleh pikiran
sadar, tapi walaupun begitu, akan tetap disadari oleh pikiran bawah sadar.
Teori soal Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar, Saya rasa gak harus dijelaskan disini lah ya
karena bisa di gugling saja....
lbaratnya, kalau kita lihat Stand Up Comedy di TV, si Comic gak harus bilang, 'Woy, aku mau
ngelucu nih!", tapi selama prosesnya, tiba2 penonton ketawa. Kebayang?
Gak harus bilang Iucu, saat mau melucu. Asalkan emang Iucu, orang pasti ketawa
baratnya, kalau ada orang Kentut, si tukang kentut gak harus bilang kentut pun, tapi kalau tiba2
BAU, maka teman2nya pasti ngerasain bahwa ada yang kentut. Kebayang? hehe. Gak usah
dibayangin deng... "_"
Sekarang, Anda mulai paham apa itu Covert Selling dan kenapa Covert Selling penting untuk
Anda pelajari. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara melakukannya?
Untuk lebih kebayang perbedaannya, yuk perhatikan 2 contoh berikut ini...
Kita Iagi jualan jilbab nih...
Trus kita buat status...
Status Pertama:
Ukhti, ada model terbaru nih dari CovertJilbab.com, namanya Jilbab Humairah. Bahannya adem
banget, enak dipake. Kalau ukhti mau order, silakan chat Pin BB: 2BD8XXX ya!
(gambar: foto hijab)
Status Kedua,
Wah, betul-betul tidak nyangka. Baru 1 hari dilaunching, Jilbab Humairah ini laris banget dan
diserbu para akhwat. AlhamduliIlah....
(gambar: foto hijab)
Nah....
Kira-kira nih, dari dari dua jenis status di atas, mana yang paling nyaman Anda lihat dan lebih
disuka?
Contoh lagi ya, supaya lebih kebayang...
Ceritanya Saya lagi jualan ebook terbaru Saya yang berjudul Online Marketing Mastery. Dan
Saya buat status begini:
Status Pertama,
Ebook terbaru! Rahasia Bagaimana Anda Bisa Jualan Laris dengan lntemet, Tanpa lklani Mau?
Yuk langsung ke websitenya. Klik deh » On|ineMarketingMastery.c0m
(Foto Gambar Buku)
Status Kedua,
Hehehe... Kebayang banget, kalau misalkan teman-teman bisa tahu ilmu INI. Orang bakal
rebutan deh beli produk kita, order berdatangan bak kebanjiran sampai balesin WA atau BBM
sampai jari kriting
(gambar: screen shoot daftar isi ebook)
Kira2, dari dari dua jenis status di atas, mana yang paling nyaman Anda Iihat dan lebih disuka?
JAWAB DEWE ya....
Bisa kirim jawaban ke Japri ke telegram... (bagi yang yang jawab saya kasih ebook 7 Tahapan
Membangun Bisnis Online karangan teman saya)
Dari dua contoh di atas, apakah Anda mulai kebayang perbedaan antara Covert Selling dan
bukan Covert Selling?
Yess Saya rasa, orang cerdas seperti Anda akan mulai menangkap bagaimana perbedaannya
Sekarang, tolong catat ini. Ada 3 pilar penting yang mesti Anda pahami sebelum Anda kuasai
teknik Covert Selling ini. Apa sajakah itu?
Pertama, CURIOUSITY (Rasa Penasaran).
Salah satu poin penting dalam Covert Selling adalah memainkan RASA PENASARAN. Karena
semakin orang penasaran, semakin hasrat keponya tinggi. Semakin kepo, semakin ingin cari
tahu apa persisnya. Semakin tahu apa persisnya yang dijual, semakin kebayang benefitnya.
Kalau udah tahu benefitnya, semakin gampang orang tersentuh hatinya. Beli deh... (baca
pelan-pelan
Dalam contoh status di atas, khususnya yang kedua, di kalimat, "Kebayang banget kalau
misalkan teman2 bisa tahu ilmu INI", muncul pertanyaan, INI itu apa’? yang mana persisnya?
Makanya, kalau mau buat status di Facebook atau di lnstagram, sering-seringlah mainin rasa
penasaran orang. Biarkan orang penasaran. Kalau sudah penasaran, minimal mereka komen.
Kalaupun ngak komen, dia mungkin chat message ke Anda langsung. Nah disitulah skill
penjualan Anda dalam mempresentasikan benefit produk Anda dimulai. lngat, jualan itu
aktivitas dua arah: tanyajawab. Kalau cuma 1 arah, semisal copywriting, itu namanya promosi.
Kebayang?
Customer Journeynya dimainkan: aware dulu, tahu dulu, suka dulu, terus mulai naksir, mulai
yakin, beli deh.. itu bisa di mainin di sosmed
Tahapan aware, tahu, dan suka-nya, Anda mainkan di Statusnya dengan rangkaian kata2
covert Anda. Tahapan naksir, yakin, dan beli-nya, Anda chit-chat sama mereka. Kebayang?
Kedua, AMBIGUITY(artinya ambigu/am-bi-gu/a bermakna lebih dari satu (sehingga kadang-kadang
menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan, dan sebagainya); bermakna ganda
Coba Anda cek lagi contoh yang pertama
Untuk lebih jelas bisa dibaca disini flp://kakakointar.com/berbaqai-contoh-kalimat-ambigu
definisi-len ka /
Ketiga, EMOTIONALLY (bersifat emosional)
Khusus pilar ketiga, ini biasanya dimainkan ketika Anda buat status di Facebook,
dikombinasikan antara Covert Selling dan Story Telling. Nah pas cerita, emosinya kudu dapet.
Jangan cuma datar gitu aja...
Misal Anda jualan Iampu neon isi ulang, Anda bisa cerita begini..
Cerita 1:
"Kemarin malam Saya sama suami nonton film Conjuring di XXI. Masih kebayang hantu si
Valak itu serem banget. Ih, gak bisa tidur. Udah mah serem, malam2 mati Iampu Iagi. Suami
udah tidur, anak minta buatin susu, pas masuk dapur, gelap banget. Untung punya Iampu xxx
(merk) yang kemarin beli di toko xyz. Terang deh..."
Cerita 2:
"Kemarin malam Saya sama suami nonton film Conjuring di XXI. Masih kebayang banget hantu
si Valak terngiang2 di kepala, wajahnya susah hilang di ingatan, serem banget! Beneran gak
bisa tidur Saya. Udah gitu, eh kok bisa2nya ma|em2 di rumah mati Iampu. Gelap banget...
Suami udah tidur, anak minta buatin susu. Pas masuk ke dapur, grrrrr!! Bulu kuduk
merinding,bawannya pengen Iari, gelap banget. Gak kelihatan apa2. Untung di atas kulkas ada
Iampu xxx yang kemarin sempat beli di toko xyz. Ting!! Terang lagi deh. AIhamduli|lah..."
Tanpa ditanya pun, Saya yakin, cerita kedua Iebih emosional, walaupun agak |ebay....
Intinya, mainkan emosi pembaca.
Tipsnya, sering-seringlah pake kata: "Bayangkan...", "Kebayang gak sih?", "Kebayang dong..",
"Inget deh", "Seakan-akan", "Seolah-olah", "Kalau misalkan Anda", dll
DHUARR..!! BOOM! Bletak! Cekreeek! Plakll dll, kata2 begini juga bisa menimbulkan efek
emosl tertentu. Kerasa, kan?
Mainkan covert dalam cerita. Seakan2, Anda sedang ingin menceritakan sesuatu.
Dimana, di tengah2 cerita tersebut Anda sisipkan 3 pilar tadi
Bingkai dalam bentuk Percakapan. Seakan2, Anda sedang ngobrol dg orang lain.
Padahal, sebenarnya orang lain itu ya Anda.
Gambar yang Lirik-able + Kalimat yang Curious /Ambigu. Misal, Anda tulis status:
"Alhamdulillah...." Gambarnya: tumpuk2an produk yang baru dipacking
Ubah kata Ganti Orang jadi Samar2. Misal, pas buat status di FB, gak usah dibilang
siapa yang bilang. Bilang aja: seseorang, si anu, katanya, dia, guru Saya, , dll. Contoh:
Katanya, produk yang bagus seperti ini itu gak harus ditawarkan. Seperti guru Saya,
produk bagus pasti akan mempromosikan dirinya sendiri. Gambar di FB nya: rekaman
no resi
0 comments:
Post a Comment