Showing posts with label marketing. Show all posts
Showing posts with label marketing. Show all posts

Dropshipper Lokal Kuenya Makin Terkikis... Benarkah Demikian?

Hasil gambar untuk dropship
Fakta menunjukkan bawah para dropshipper saat ini sedang kelimpungan, diantara penyebabnya adalah...
1. Kompetisi makin ketat, karena barrier to entry ke model bisnis dropshipper kecil sekali, akhirnya orang mudah masuk dan akan bersaing banting-bantingan harga, yang menang adalah yang memiliki modal besar atau yang memiliki biaya rendah. Contoh yang berbiaya rendah misalnya Anda yang memiliki karyawan akan kalah bersaing dengan mahasiswa jika produk dan cara jual yang di lakukan sama.
2. Sumber traffik sudah menjadi komoditas. Keterampilan mendatangkan traffic memang penting tapi saat ini faktanya tidak cukup hanya itu untuk memenangkan persaingan. Siapapun sekarang sudah banyak yang bisa akses FB ads, Google Adwords ditambah lagi sebuah fitur baru salah satu Marketplace terbesar di Indonesia yang mengeluarkan fitur buka iklan alias marketplace + Facebook ads yang di integrasikan. Akhirnya siapapun sudah bisa menggunakan beriklan dengan murah.
3. Platform Marketplace saat ini lebih mendukung ke orang yang memiliki produk langsung dibuktikan dengan berbagai fitur yang memudahkan para pemain hulu untuk menjual produknya langsung ke konsumen tanpa harus harus melalui perantara. Sekarang pun para pemain hulu di offline pun mulai beralih maen di marketplace online.
PERPINDAHAN PRILAKU BELANJA
Teknik se-proven apapun kalo sudah di-bombardir banyak orang maka bisa dipastikan akan saturated dan kuenya bakal mengecil. Model bisnis M2C (manufacturer to consumer; pabrik/produsen/importir langsung ke customers) bakal banyak di adaptasi banyak orang, dan saat itu terjadi maka rantai distribusi bakal terpotong.
Kenapa ini bisa terjadi, salah satunya adanya kemudahan para pebisnis hulu ini untuk mengakses media pemasaran langsung ke konsumen, salah satunya marketplace. Kalau konsumen udah pada tau di marketplace banyak tangan pertama, dan edukasi pihak marketplace pun massive dengan kucuran dana nya yang luar biasa besar, maka para dropshipper akan kelimpungan karena bagiannya (baca: omsetnya) bakal mengecil.
Prilaku konsumen juga sekarang sudah mulai terlihat membandingkan antara produk yang di jual di social media dengan marketplace. Ini adalah salah satu penyebab penurunannya omset para dropshipper, orang bisa aja tau produknya dari iklan yang berseliweran di timeline, tapi decision making process nya terjadi di marketplace.
Extremenya bisa aja mereka merasa "tertipu" karena produk yang berseliweran di timeline jauh lebih mahal di bandingkan marketplace, akhirnya adanya disloyalitas konsumen dan mereka mulai berpindah ke marketplace.
Saya cek salah satu marketplace mengalami minimal pertumbuhan 4 kali lipat, bisa di lihat dari bid iklannya yang batas atasnya jadi 4 kali lipat dari sebelumnya. karena fenomena ini sudah makin terlihat, jangan salahkan omset turun karena platform social media yang ga work.
Tapi mindset & cara bermainnya yang mesti di rubah. makin ke depan di industri ini persaingan ga akan jadi makin mudah, tapi makin sulit untuk yang gak mampu beradaptasi dengan cepat.
TRANSFORMASI BISNIS...
Anda harus berubah agar tidak terjebak pada persaingan yang gontok-gontkan banting harga, sampai-sampai menjual dengan harga modal dan hanya mengharapkan profits dari cashback ongkir.
Berikut yang bisa Anda lakukan mulai dari sekarang:
1. INOVASI - Untuk mengembangkan sebuah produk, diperlukan ide-ide baru dan lebih baik dari sebelumnya. Anda bisa dapatkan melalui riset dengan menggunakan berbagai teknik dan teknologi.
2. BERBEDA - Lihatlah produk anda, dan sebutkan apa saja yang dimiliki oleh produk anda tetapi tidak dimiliki oleh kompetitor. Fokuslah pada faktor pembeda utama yang dapat Anda pasarkan guna meningkatkan nilai keuntungan untuk pelanggan-pelanggan Anda.
3. VALUE - Berikan benefit dan value yang lebih besar dari yang dibayarkan oleh konsumen.
4. SPESIFIK - Bangun market yang jelas dan spesifik target customernya.
5. TIDAK KUDET (Kurang Update) - Pantau terus tren pasar baik itu secara online ataupun offline, untuk mengetahui tren apa yang sedang ramai dan bisa disesuaikan dengan pruduk atau jasa Anda.
6. PerMUDAH - Permudah cara pembelian, misalnya dengan memiliki semua rekening Bank yang dominan dipakai oleh konsumen. Contoh lain, jika Anda membidik pasar di area sekitar anda, anda bisa menerapkan cash on delivery.
7. Fokus SOLUSI - Fokus pada solusi produk yang Anda tawarkan. Karena konsumen tidak peduli dengan produk Anda, yang mereka pedulikan dan butuhkan adalah solusi. Cara terbaik untuk menjual adalah dengan mengedepankan solusi yang Anda buat untuk permasalahan mereka

Faktor Faktor Yang Menambah Pendapatan


Image result for menambah pendapatan

Sebelum saya memulai, Saya ingin mendoakan terlebih dahulu semoga semua peserta yang ada di Group ini Sukses, jualannya tambah banyak dan barokah terus rejeki yang di dapat.
Kita semua tentu mau pendapatan kita meningkat, kita mau kalau omset kita bertambah, tapi sering kali kita tidak tahu bagaimana caranya agar membuat pendapatan kita bertambah.

Maka pada kesempatan kali ini kita akan Belajar tentang Fakto2 yang Menambah pendapatan kita. Minimal ada 3 Faktor akan kita bahas satu per satu.:

1. Faktol Tambah (Value Added)

2. Faktor Kali

3. Faktor Bagi.

saya akan membahas bagaimana ke 3 faktor ini dapat meningkatkan pendapatan kita, tapi khusus seminar kali ini, lebih dalam akan saya jelaskan tentang FAKTOR KALI.

Anda seorang Pedagang yang menjualkan produk atau jasa? kalau iya, maka wajib untuk diketahui bahwa setiap kali ketika kita menawarkan produk kepada orang lain, didalam benak calon pembeli akan selalu bertanya didalam alam bawah sadarnya 3 pertanyaan:

1. KENAPA SAYA HARUS MEMBELI PRODUK ANDA..?

2. KENAPA SAYA HARUS BELI DARI ANDA.?

3. KENAPA SAYA HARUS BELI SEKARANG.?

semua orang, termasuk kita juga ketika ada orang lain menawarkan sesuatu, didalam alam bawah sadar kita akan bertanya 3 pertanyaan diatas hee... dan calon pembeli ternyata hanya akan membeli ketika kita memiliki jawaban atas ketiga pertanyaan diatas.

Bagaimana cara menjawabnya?

Bagaimana agar calon pembeli jadi membeli?

Bagaimana agar orang banyak yang membeli.?

Maka Jawabannya adalah, sebelum kita menawarkan kepada calon pembeli, pastikan terlebih dahulu bahwa produk yang kita tawarkan, jasa yang kita tawarkan atau bisnis yang kita tawarkan, telah memiliki VALUE ADDED (Nilai Tambah).
Apa itu Value ADDED.?
Adalah hal yang membuat produk atau jasa kita BERBEDA dan LEBIH BAIK dari pada produk/jasa pesaing kita.
Kelebihan yang tidak akan ditemukan oleh calon pembeli ditempat lain, hanya ada di tempat kita, inilah Nilai Tambah.
Kalau produk anda sulit dijual sekarang, maka itu bisa jadi karena tidak memiliki Nilai Tambah, yang anda jual, juga ada ditempat lain. pada awalnya bisa jadi hanya anda yang memiliki Nilai tambah ini, tapi kemudian sekarang banyak pesaing anda yang telah ikut ikutan menggunakan nilai tambah ini, sehingga yang tadinya itu adalah nilai tambah, sekarang menjadi nilai Standar.
Jika ingin OMSET atau PENDAPATAN kita bertambah, saya katakan sekali lagi, fokus pada NILAI TAMBAH. Saya akan memberikan Contoh2nya seperti dibawah ini
Contoh AQUA..... Nilai tambah pada Produk.
Ini tidak seperti Logika umumnya, kalau orang bilang HARGA MURAH akan LEBIH LAKU... tidak selalu begitu, karena pada kenyataannya pembeli mau kok membayar lebih mahal, asalkan mereka mendapatkan sesuatu yang setimpal.

AQUA harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan produk sejenis dikelasnya, tapi AQUA jauh lebih LAKU dibandingkan dengan pesaing. LEBIH MAHAL dan LEBIH LAKU. apa yang menyebabkan?
NILAI TAMBAH..!
AQUA tidak jualan AIR, tapi menjual kesehatan. dimana iklan ikllannya baik di TV atau dmana saja, aqua selalu menyampaikan kepada kita calon pembeli bahwa produknya Aqua lebih sehat, di produksi dengan teknologi tinggi dan higenis, meminumnya bisa membuat kita lebih fokus dan dapat membedakan mana Sandy sandoro dan Narji hee..
Berbeda dengan air minum lain. nah coba kita perhatikan, yang kedua, apakah selain AQUA tidak ada produk sejenis yang menjual kesehatan? ADA jawabannya.!
tapi sayangnya AQUA beriklan lebih banyak, mempromosikan NILAI TAMBAH nya lebih sering dibandingkan dengan produk sejenis lain.
Maka ada 2 tahapan agar kita meski produknya LEBIH MAHAL tapi LEBIH LAKU.
1. Memiliki NILAI TAMBAH
2. Mempromosikan nilai tambah kepada semua orang.
Pada awalnya ketika AQUA mulai dipasarkan, banyak orang yang berkata, "Ah, air kok dijual, didapur kan banyak"...
maka kesuitian lah AQUA dalam menjualkan produknya, karena TIDAK LEBIH BAIK daripada air di dapur kita masing2. lalu bagaimana caranya agar bisa dijual? satu satunya cara adalah dengan menyampaikan kepada calon pembeli bahwa AQUA BERBEDA dan LEBIH BAIK daripada air di dapur kita..
Begitu juga dengan semua produk kita yang kita Jual, langkah pertama untuk mudah dalam jualan adalah TEMUKAN terlebih dahulu apa yang menjadi NILAI TAMBAH di produk kita, yang membuat kita lebih baik daripada yang lain, yang tidak akan orang temukan di produk lain.
Beranikah kita memberikan GARANSI kepada calon pembeli bahwa produk kita lebih baik daripada yang lain? bahwa produk kita memiliki Nilai tambah.?
tentukan apa yang menjadi NILAI TAMBAH PRODUK mu di komentar dibawah ini ya, yuk kita lihat apakah benar nilai tambah mu
Jika ingin OMSET atau PENDAPATAN kita bertambah, saya katakan sekali lagi, fokus pada NILAI TAMBAH. Saya akan memberikan Contoh2nya seperti dibawah ini
Contoh AQUA..... Nilai tambah pada Produk.
Ini tidak seperti Logika umumnya, kalau orang bilang HARGA MURAH akan LEBIH LAKU... tidak selalu begitu, karena pada kenyataannya pembeli mau kok membayar lebih mahal, asalkan mereka mendapatkan sesuatu yang setimpal.
AQUA harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan produk sejenis dikelasnya, tapi AQUA jauh lebih LAKU dibandingkan dengan pesaing. LEBIH MAHAL dan LEBIH LAKU. apa yang menyebabkan?
NILAI TAMBAH..!
AQUA tidak jualan AIR, tapi menjual kesehatan. dimana iklan ikllannya baik di TV atau dmana saja, aqua selalu menyampaikan kepada kita calon pembeli bahwa produknya Aqua lebih sehat, di produksi dengan teknologi tinggi dan higenis, meminumnya bisa membuat kita lebih fokus dan dapat membedakan mana Sandy sandoro dan Narji hee..
Berbeda dengan air minum lain. nah coba kita perhatikan, yang kedua, apakah selain AQUA tidak ada produk sejenis yang menjual kesehatan? ADA jawabannya.!
tapi sayangnya AQUA beriklan lebih banyak, mempromosikan NILAI TAMBAH nya lebih sering dibandingkan dengan produk sejenis lain.
Maka ada 2 tahapan agar kita meski produknya LEBIH MAHAL tapi LEBIH LAKU.
1. Memiliki NILAI TAMBAH
2. Mempromosikan nilai tambah kepada semua orang.
Pada awalnya ketika AQUA mulai dipasarkan, banyak orang yang berkata, "Ah, air kok dijual, didapur kan banyak"...
maka kesuitian lah AQUA dalam menjualkan produknya, karena TIDAK LEBIH BAIK daripada air di dapur kita masing2. lalu bagaimana caranya agar bisa dijual? satu satunya cara adalah dengan menyampaikan kepada calon pembeli bahwa AQUA BERBEDA dan LEBIH BAIK daripada air di dapur kita..
Begitu juga dengan semua produk kita yang kita Jual, langkah pertama untuk mudah dalam jualan adalah TEMUKAN terlebih dahulu apa yang menjadi NILAI TAMBAH di produk kita, yang membuat kita lebih baik daripada yang lain, yang tidak akan orang temukan di produk lain.
Beranikah kita memberikan GARANSI kepada calon pembeli bahwa produk kita lebih baik daripada yang lain? bahwa produk kita memiliki Nilai tambah.?
tentukan apa yang menjadi NILAI TAMBAH PRODUK mu di komentar dibawah ini ya, yuk kita lihat apakah benar nilai tambah mu


Sekali Lagi Tentang Sari Roti

By Gita Gayatri
Image result for gita gayatri
"adalah tugas PR dalam suatu perusahaan untuk memastikan bahwa image dari perusahaa sesuai dengan apa yang perusahaan ciptakan, sebab sebagai salah satu bagian dari Promotional mix, tugas PR kemudian adalah mengcounter apapun yang mungkin membuat tidak sejalan.
Penggunaan atribut dagang berupa gerobak juga merupakan salahsatu "touch point" atau "moment of truth" perusahaan degan konsumennya yang harus dipelihara. Menjadi netral atas apapun juga pilihan suatu perusahaan, bukan berarti ada yang mendesak, ada yang membiayai atau apa, saya bicara dari konteks ilmu pemasaran. Berlebihan? bisa jadi, tapi patut diingat hal tersebut adalah hak preogratif perusahaan untuk melakukannya. yang saya percaya, pada kesempatan berbeda, jika itu memang bukan bagian dari event resmi dukungan perusahaan, ya tetap saja mereka harus melakukan sesuatu. tidak ada benar salah di pemasaran; pada dasarnya mereka sudah menghitung pros kons, seharusnya, karena target market mereka bukan berarti seragam. staying netral menurut saya justru langkah yang sesuai, bukan soal abu2, ini bisnis.
kenapa air mineral tidak juga menuntut? ada beberapa hal yang menurut saya bisa jadi penjelasan. satu, sekali lagi itu berpulang ke kebijakan masing-masing di perusahaan. dua, mereka tidak membawa simbol gerobak atau tempad dagangan resmi dari perusahaan, dan tiga... minuman air mineral merek tersebut sudah menjadi brand yang generik, aka semua sudah menggunakannya sebagai nama produk kategori. jadi penggunaannya less likely akan erode image perusahaan.
bisa di lihat, bahwa penjaja tidak hanya membawa nama pribadi mereka, dan jika memang benar bahwa itu lebih dulu dibeli kemudian dibagikan, itupun bukan masalah besar. sekali lagi, ada alat perusahaan yang dipergunakan. karena tukang2 lain, dibayar atau tidak, bukanlah pengusung merek tertentu yang perlu di jaga image nya. katakanlah itu panggilan jiwa. itu positif. diapresiasi. tapi jangan kemudian ujungnya memboikot, karena perusahaan juga ada banyak saudara yang sama. tapi sekali lagi, itu berpulang kepada individu. sekali lagi, press release itu (harusnya) sudah di hitung. bahwa akan ada yang bereaksi. dan bahkan terluka? sah2 saja, soal luka meluka belakangan ini memang tidak seragam, ada yang merasa, ada yang biasa2 saja. alangkah bijaknya jika.. ah saya tidak sedang beropini. saya sedang mengekspresikan ilmu yang saya sukai. tinggal kita lihat nanti, jika sampai ada dampaknya buat perusahaan, maka perusahaan harus membuat manuver baru. semua ada hitungannya, teman. kalau mereka menganut marketing concept, at least.
"loh, ada kok penjaja lain yang memakai simbol perusahaan tapi perusahaan nya diam2 saja!. ya ada lah, bisa saja karena hitungan mereka itu tidak mengganggu image. sekali lagi itu terpulang pada perusahaan, karena mereka berhitung, bukan semata2 emosi atau kegedhen rumangsang belaka.
yang kurang berkenan, tidak mengapa. saya senantiasa menulis rubrik ini sejak lama. bisa di cek langsung. saya menulis karena ingin berbagi saja. bahwa saya hanya mungkin bisa menanggapi sebatas pengetahuan marketing saya, itu karena keterbatasan pengetahuan dan fisik saya saat ini. terima kasih sudah membaca

Baca Juga :
Sariroti kang Rendy


MENAAANG... TAPI KALAH ...

Hasil gambar untuk menang tapi kalah
Cerita ini, cocok untuk peringatan kita semuanya..
Kalau berselisih dengan pelanggan...
walaupun kita menang...
Pelanggan tetap akan lari...
Kalau berselisih dengan rekan sekerja...
Walaupun kita menang... 
Tiada lagi semangat bekerja dalam tim...
Kalau kita berselisih dengan boss... 
Walaupun kita menang... 
Tiada lagi masa depan di tempat itu...
Kalau kita berselisih dengan keluarga... 
Walaupun kita menang...
Hubungan kekeluargaan akan renggang...
Kalau berselisih dengan teman... 
Walaupun kita menang... 
Yang pasti kita akan kekurangan teman...
Kalau berselisih dengan pasangan... 
Walaupun kita menang... 
Perasaan sayang pasti akan berkurang...
Kalau kita berselisih dengan siapapun... 
Walaupun kita menang... Kita tetap kalah... 
Yang menang, hanya ego diri sendiri...
Yang tinggi dan naik adalah emosi... 
*Yang jatuh adalah citra dan jati diri kita*...
Tidak ada artinya kita menang dalam perselisihan...
Apabila menerima teguran, tidak usah terus melenting atau berkelit, *bersyukurlah*, masih ada yang mau menegur kesalahan kita... 
Berarti masih ada orang yang memperhatikan kita...
Jaga selalu kekompakan dalam kebersamaan...
*Jaga lisan, perbuatan dan tulisan agar tidak ada hati yang tersakiti*.
Semoga kita semua selalu dapat menjaga *Ego* dan *Emosi,* Dan selalu menjadi manusia yang pandai *bersyukur*...
Amien ...............

Download 5 Jurus Jago Dropship Disini

Image result for bisnis online

1. Riset Produk Paling Laris
http://youtu.be/Abxrh9qhHlc?hd=1

2. Riset Market Yang Luas
http://youtu.be/2PAvF1BVdNk?hd=1

3. Update Postingan Marketplace
http://youtu.be/0ZXOFVDGYK0?hd=1

4. Beriklan Di MarketPlace
http://youtu.be/9a-_uXIztVM?hd=1

5. Pola Preorder Dan FB Marketing
http://youtu.be/14SZVYaggws?hd=1

6. Pengenalan FB Marketing
https://youtu.be/8vHCIOYs620

7. Cara Beriklan Bank Lokal
https://youtu.be/zUXleGxpWlo

8. Cara Membuat Materi Iklan
https://youtu.be/JASoZe09kKU

9. Membuat 20% Text Iklan Lebih
https://youtu.be/Q7bm8Aebm18

10. Riset Dan Targeting
https://youtu.be/z4hGcE99fGw

11. Cara Memilih Iklan Yang Efektiv
https://youtu.be/kV5GH81wj9s

12. Cara Optimasi Iklan
https://youtu.be/6OLXWpXNJMw

10 CARA MEMILIH LOKASI USAHA

Hasil gambar untuk lokasi usaha

Pemilihan lokasi usaha yg strategis menjadi salah satu faktor kunci dlm kesuksesan sebuah usaha dagang. Semakin strategis lokasi usaha yg dipilih, semakin tinggi pula tingkat penjualan dan akhirnya berpengaruh terhadap kelangsungan sebuah usaha. Simplenya kalo kata mbah saya, kalo mau usaha harus perhatikan 'lokasi', 'lokasi' dan 'lokasi'. Tapi bagaimana penjabarnya? Gimana lokasi yang strategis itu?

Berikut beberapa faktor yg sebaiknya Abang Adik perhatikan dlm memilih sebuah lokasi usaha.
1. Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi
Usahakan memilih lokasi usaha yg memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi. Semakin tinggi kepadatan penduduk di suatu lokasi, maka semakin besar pula potensi pasar sebuah usaha. Anda bisa lihat kepadatan via google map dan datanya di BPS.

 2. Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi
Besar pendapatan masyarakat yg ada di sekitar lokasi juga mampu mempengaruhi usaha yg akan Anda bangun. Sebab, tingkat pendapatan masyarakat jg akan berpengaruh terhadap daya beli konsumen. Hal ini jg berkaitan dg kualitas barang yg dijual.

3. Tingkat keramaian lalu lintas
Perhatikan trafik lalu lalang kendaraan atau pejalan kaki yang lewat, karena hal ini juga mempengaruhi jenis usaha yang cocok di daerah tersebut. Usahakan yg memiliki dua arus dan tanpa pembatas jalan. Kl ada pembatas jalan, perhatikan jarak U turn nya.

4. Banyaknya usaha di sekitar
Semakin banyak dan ramai usaha yang ada di sekitar lokasi, maka konsumen yang datang ke lokasi tersebut juga semakin ramai. Misalnya saja lokasi pasar, atau mall, sekolahan, perkantoran dll.

5. Harga/ Biaya sewa
Biasanya lokasi usaha yang ada di keramaian seperti mall, atau di pinggir jalan yang strategis harga sewa atau harga jualnya lebih mahal dibandingkan lokasi usaha yang kurang strategis. Untuk itu pertimbangkan dana yang Anda miliki, dengan lokasi usaha yang di pilih.

6. Target Konsumen dan Tingkat kompetisi
Petakan lokasi target konsumen kita, kemudian petakan pula kompetitor langsung dan tak langsung anda. Kunjungi dan perhatikan jumlah kunjungan serta faktor SWAT nya. Bila sudah terlalu jenuh, sebaiknya dihindari.  Namun bila anda tetap ingin dan siap bersaing, pastikan anda memiliki inovasi baru dan keunggulan yg dapat membedakan usaha anda.

7. Akses menuju lokasi usaha
Usahakan pilih lokasi yang mudah di akses oleh para konsumen. Jika memungkinkan, pilih lokasi usaha yang dilalui transportasi umum atau tempat pemberhentian angkutan umum/ terminal/ halte dll. Selain konsumen yg menggunakan angkutan umum, pastikan konsumen yg membawa kendaraan juga mudah memarkirkan kendaraannya.

8. Tingkat keamanan
Selain mengurangi resiko pencurian dan pengrusakan, lokasi usaha yang aman juga menambah kenyamanan para konsumen. Mereka tidak akan ragu meninggalkan kendaraan mereka di tempat parkir. 

9. Legalitas
Pastikan tempat yg anda pilih memiliki ijin yg diperlukan spt  analisa dampak lingkungan (AMDAL), ijin mendirikan bangunan (IMB), ijin gangguan (HO), dll. Bila belum ada, pastikan itu dapat diproses. Jangan sampai usaha kita ditutup atau dihancurkan oleh satpol pp.

10. Kebersihan usaha dan lingkungan
Konsumen tidak akan mengunjungi sebuah toko, warung yg kotor dan kumuh. Perhatikan jg sumber polusi di lokasi sekitar lokasi, misal: bak sampah, bengkel motor (polusi suara dan udara), dll.
Selamat berwirausaha.                       

COVERT SELLING




Hasil gambar untuk covert selling

Halo
Saya nggak mau banyak ngasih kata pengantar karena ini tulisan hasil rangkuman saya dari membaca

dan melatih alias take action saya

Oke kita mulai saja ya........

SCROL ke bawah ya....



KENAPA COVERT SELLING? Mungkin banyak yang bertanya kenapa harus Convert selling...?

Pengen Tahu?

Lanjut ya........

Kebanyakan orang tidak suka dijualin, tapi orang suka beli. lnilah yang melandasi kenapa teknik Covert Selling ini muncul. Ngerti maksudnya kan?

Apa buktinya orang gak suka dijualin?

Kalau ada yang nyepam di grup telegram atau WA pasti anda risihkan?

Atau ketika ada yang komen jualan di status Anda, tentu Anda BT, kan? ltulah salah satu bukti bahwa manusia normal gak suka dijualin... dan anda atau saya pasti tidak suka hehehehe

Atau nih, pas Anda nonton TV, giliran iklan, biasanya Anda suka pindah2 channel kan? Walaupun gak semuanya lho ya. lngat, ini "kebanyakan", gak semua orang.

Ada juga kok orang yang memang suka banget dijualin. Kenapa? Ya emang dia lagi nyari barang yang

selama ini dibutuhkan. Mau gak mau nyari iklan. Kan mau beli.

Nah Covert Selling disini merupakan salah satu teknik tapi bukan yang terbaik ya... dan itu bagaimana anda cara memakainya dan media apa yang anda pakai...







Salah satu dasar penting yang mesti dipahami dalam Covert Selling adalah:

ketiadaan penawaran. Artinya, gak ada Call to Actionnya... hehehehe

Jadi....kalau Anda jualan di website, landing page, email, dan media2 online lainnya, selain

Sosial Media tentunya, maka silahkan deh jor-joran aja jualan secara hard selIing...tidak usah

pakai covert-covertan dah ka nada call to actionnya

Oke disini sudah ada gambaran?

Kita lanjut lagi ya....


Selain itu, kenyataannya di Iapangan, Anda pun bisa gunakan teknik-teknik Iain seperti

Story Telling, Copywriting, Double Binding, Scalling, Metafora, bahkan Hard Selling sekalipun,

saat Anda menjual produk Anda di sosial Media, seperti Facebook, twitter atau instagram








Kuncinya ada pada FLEKSIBILITAS.

Jangan terlalu kaku dengan teknik atau metode yang digunakan saat jualan. Yang terpenting

outcomenya tercapai. Apa outcome dari Selling? Ya jelas CLOSING.

Jadi kita bisa mengambil kesimpulan bahwa COVERT SELLING adalah jualan secara

terselubung. Menjual tapi gak kelihatan menjual.

Karena cara jualannya terselubung, maka teknik ini akan cocok banget pas Anda gunakan di

sosial media seperti Facebook, atau saat percakapan di Telegram/WhatsApp/BBM.

Oh ya, perlu digaris bawahi, ini COVERT lho ya, bukan CONVERT. Banyak kawan2 Saya di

Facebook yang salah ucap. Covert itu terselubung. Convert itu konversi. Maknanya jauh

banget...


Karena terselubung, maka biasanya kehadiran “jualan"-nya tidak akan disadari oleh pikiran

sadar, tapi walaupun begitu, akan tetap disadari oleh pikiran bawah sadar.

Teori soal Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar, Saya rasa gak harus dijelaskan disini lah ya

karena bisa di gugling saja....


lbaratnya, kalau kita lihat Stand Up Comedy di TV, si Comic gak harus bilang, 'Woy, aku mau

ngelucu nih!", tapi selama prosesnya, tiba2 penonton ketawa. Kebayang?

Gak harus bilang Iucu, saat mau melucu. Asalkan emang Iucu, orang pasti ketawa

baratnya, kalau ada orang Kentut, si tukang kentut gak harus bilang kentut pun, tapi kalau tiba2

BAU, maka teman2nya pasti ngerasain bahwa ada yang kentut. Kebayang? hehe. Gak usah

dibayangin deng... "_"








Sekarang, Anda mulai paham apa itu Covert Selling dan kenapa Covert Selling penting untuk

Anda pelajari. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara melakukannya?

Untuk lebih kebayang perbedaannya, yuk perhatikan 2 contoh berikut ini...

Kita Iagi jualan jilbab nih...


Trus kita buat status...




Status Pertama:

Ukhti, ada model terbaru nih dari CovertJilbab.com, namanya Jilbab Humairah. Bahannya adem

banget, enak dipake. Kalau ukhti mau order, silakan chat Pin BB: 2BD8XXX ya!

(gambar: foto hijab)




Status Kedua,

Wah, betul-betul tidak nyangka. Baru 1 hari dilaunching, Jilbab Humairah ini laris banget dan

diserbu para akhwat. AlhamduliIlah....

(gambar: foto hijab)



Nah....

Kira-kira nih, dari dari dua jenis status di atas, mana yang paling nyaman Anda lihat dan lebih

disuka?







Contoh lagi ya, supaya lebih kebayang...

Ceritanya Saya lagi jualan ebook terbaru Saya yang berjudul Online Marketing Mastery. Dan

Saya buat status begini:



Status Pertama,

Ebook terbaru! Rahasia Bagaimana Anda Bisa Jualan Laris dengan lntemet, Tanpa lklani Mau?

Yuk langsung ke websitenya. Klik deh » On|ineMarketingMastery.c0m

(Foto Gambar Buku)



Status Kedua,

Hehehe... Kebayang banget, kalau misalkan teman-teman bisa tahu ilmu INI. Orang bakal

rebutan deh beli produk kita, order berdatangan bak kebanjiran sampai balesin WA atau BBM

sampai jari kriting



(gambar: screen shoot daftar isi ebook)

Kira2, dari dari dua jenis status di atas, mana yang paling nyaman Anda Iihat dan lebih disuka?

JAWAB DEWE ya....



Bisa kirim jawaban ke Japri ke telegram... (bagi yang yang jawab saya kasih ebook 7 Tahapan

Membangun Bisnis Online karangan teman saya)

Dari dua contoh di atas, apakah Anda mulai kebayang perbedaan antara Covert Selling dan

bukan Covert Selling?

Yess Saya rasa, orang cerdas seperti Anda akan mulai menangkap bagaimana perbedaannya





Sekarang, tolong catat ini. Ada 3 pilar penting yang mesti Anda pahami sebelum Anda kuasai

teknik Covert Selling ini. Apa sajakah itu?




Pertama, CURIOUSITY (Rasa Penasaran).

Salah satu poin penting dalam Covert Selling adalah memainkan RASA PENASARAN. Karena

semakin orang penasaran, semakin hasrat keponya tinggi. Semakin kepo, semakin ingin cari

tahu apa persisnya. Semakin tahu apa persisnya yang dijual, semakin kebayang benefitnya.

Kalau udah tahu benefitnya, semakin gampang orang tersentuh hatinya. Beli deh... (baca

pelan-pelan




Dalam contoh status di atas, khususnya yang kedua, di kalimat, "Kebayang banget kalau

misalkan teman2 bisa tahu ilmu INI", muncul pertanyaan, INI itu apa’? yang mana persisnya?

Makanya, kalau mau buat status di Facebook atau di lnstagram, sering-seringlah mainin rasa

penasaran orang. Biarkan orang penasaran. Kalau sudah penasaran, minimal mereka komen.

Kalaupun ngak komen, dia mungkin chat message ke Anda langsung. Nah disitulah skill

penjualan Anda dalam mempresentasikan benefit produk Anda dimulai. lngat, jualan itu

aktivitas dua arah: tanyajawab. Kalau cuma 1 arah, semisal copywriting, itu namanya promosi.

Kebayang?



Customer Journeynya dimainkan: aware dulu, tahu dulu, suka dulu, terus mulai naksir, mulai

yakin, beli deh.. itu bisa di mainin di sosmed



Tahapan aware, tahu, dan suka-nya, Anda mainkan di Statusnya dengan rangkaian kata2

covert Anda. Tahapan naksir, yakin, dan beli-nya, Anda chit-chat sama mereka. Kebayang?




Kedua, AMBIGUITY(artinya ambigu/am-bi-gu/a bermakna lebih dari satu (sehingga kadang-kadang

menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan, dan sebagainya); bermakna ganda

Coba Anda cek lagi contoh yang pertama

Untuk lebih jelas bisa dibaca disini flp://kakakointar.com/berbaqai-contoh-kalimat-ambigu

definisi-len ka /






Ketiga, EMOTIONALLY (bersifat emosional)

Khusus pilar ketiga, ini biasanya dimainkan ketika Anda buat status di Facebook,

dikombinasikan antara Covert Selling dan Story Telling. Nah pas cerita, emosinya kudu dapet.

Jangan cuma datar gitu aja...

Misal Anda jualan Iampu neon isi ulang, Anda bisa cerita begini..

Cerita 1:

"Kemarin malam Saya sama suami nonton film Conjuring di XXI. Masih kebayang hantu si

Valak itu serem banget. Ih, gak bisa tidur. Udah mah serem, malam2 mati Iampu Iagi. Suami

udah tidur, anak minta buatin susu, pas masuk dapur, gelap banget. Untung punya Iampu xxx

(merk) yang kemarin beli di toko xyz. Terang deh..."

Cerita 2:

"Kemarin malam Saya sama suami nonton film Conjuring di XXI. Masih kebayang banget hantu

si Valak terngiang2 di kepala, wajahnya susah hilang di ingatan, serem banget! Beneran gak

bisa tidur Saya. Udah gitu, eh kok bisa2nya ma|em2 di rumah mati Iampu. Gelap banget...

Suami udah tidur, anak minta buatin susu. Pas masuk ke dapur, grrrrr!! Bulu kuduk

merinding,bawannya pengen Iari, gelap banget. Gak kelihatan apa2. Untung di atas kulkas ada

Iampu xxx yang kemarin sempat beli di toko xyz. Ting!! Terang lagi deh. AIhamduli|lah..."

Tanpa ditanya pun, Saya yakin, cerita kedua Iebih emosional, walaupun agak |ebay....

Intinya, mainkan emosi pembaca.


Tipsnya, sering-seringlah pake kata: "Bayangkan...", "Kebayang gak sih?", "Kebayang dong..",

"Inget deh", "Seakan-akan", "Seolah-olah", "Kalau misalkan Anda", dll





DHUARR..!! BOOM! Bletak! Cekreeek! Plakll dll, kata2 begini juga bisa menimbulkan efek

emosl tertentu. Kerasa, kan?




Mainkan covert dalam cerita. Seakan2, Anda sedang ingin menceritakan sesuatu.

Dimana, di tengah2 cerita tersebut Anda sisipkan 3 pilar tadi

Bingkai dalam bentuk Percakapan. Seakan2, Anda sedang ngobrol dg orang lain.

Padahal, sebenarnya orang lain itu ya Anda.



Gambar yang Lirik-able + Kalimat yang Curious /Ambigu. Misal, Anda tulis status:

"Alhamdulillah...." Gambarnya: tumpuk2an produk yang baru dipacking

Ubah kata Ganti Orang jadi Samar2. Misal, pas buat status di FB, gak usah dibilang

siapa yang bilang. Bilang aja: seseorang, si anu, katanya, dia, guru Saya, , dll. Contoh:

Katanya, produk yang bagus seperti ini itu gak harus ditawarkan. Seperti guru Saya,

produk bagus pasti akan mempromosikan dirinya sendiri. Gambar di FB nya: rekaman

no resi