Showing posts with label Bisnis Ternak. Show all posts
Showing posts with label Bisnis Ternak. Show all posts

Belajar Bisnis Ternak Ikan Salmon Dari Norwegia

Tips bisnis ternak ikan Salmon. Siapa tak suka makanan yang bergizi tinggi dan lezat bila disantap. Hal inilah yang membuat bisnis ternak ikan Salmon ini menjadi salah satu solusi untuk menghasilkan uang yang melimpah.

Belajar bisnis ternak Ikan Salmon dapat dilakukan siapa saja termasuk kita. Mari kita belajar kepada negara yang telah berhasil dalam hal peternakan ikan Salmon ini. Keberhasilan Norwegia mengelola ikan salmon kualitas tinggi hingga di ekspor lebih dari seratus negara tentunya memerlukan kerja keras dan ketekunan mengelola usaha dalam bidang perikanan tersebut.

Sehingga negara yang terletak di utara Eropa tersebut terkenal dengan produksi dan pengelolaan ikan Salmon yang terbaik didunia. Norwegia adalah produsen terbesar di dunia ikan salmon Alantik dengan menguasai sekitar 60 persen pasar dunia. Berdasarkan pernyataaan Executive Vice Presiden Nordlaks Group Roger Mosand.
"Kami memiliki cara baru dalam sejarah pertanian Norwegia dan budidaya modern saat ini. Sehingga menghasilkan salmon kualitas tinggi,"
Nordlaks merupakan salah satu perusahaan produsen ikan salmon yang terbaik di Norwegia dengan profit 65 juta dolar AS per tahun dimana sebanyak 28 persen digunakan untuk membayar pajak dan industri perikanan laut adalah industri ekspor terbesar ketiga setelah minyak dan gas dan metal.

Proses yang dilakukan untuk menghasilkan salmon terbaik tentunya melalui jalan panjang yang dimulai dengan pemilihan benin yang baik. Roger Mosand mengatakan proses pembenihan yang berkualitas tinggi yang dilakukan dengan cara kontrol yang ketat diruang laboratorium. Dia menjelaskan :
"Cara tersebut tentunya didukung dengan teknologi tinggi ilmu pengetahuan yang kami punya. Hanya benih yang berkualitas ikan salmon tinggi yang akan kami besarkan. Kalau ada ikan yang sakit tentunya kita pisahkan agar yang lain tidak terserang penyakit yang sama. Kami memberikan vaksin ketika umur ikan mencapai enem bulan".
Roger juga mengatakan bukan hanya ikan salmonnya saja yang diperiksa tetapi juga kondisi kualitas air juga terus diperiksa agar tetap dalam suhu yang dibutuhkan untuk perkembangan ikan salmon tersebut. Dia menjelaskan :
"Proses pembenihan, pemberian vaksin, pembesaran ikan salmon dipantau secara terintegrasi yang terus menerus. Ini dimaksudkan agar ketika terjadi kesalahan akan bisa terpantau dan segera diperbaiki," .

Sementara itu, Sales Manager Nordlaks Steinsebu mengatakan proses pemasaran ikan salmon juga dilakukan secara profesional dan ditangani oleh para orang yang ahli dalam bidang pemsaran. Dia menyatakan dalam kunjungannya ke Indonesia :
"Kami mempunyai tim pemasaran yang handal untuk memasarkan ikan salmon keseluruh penjuru dunia, Kami tetap mengikuti aturan pemerintah. Tetapi selama ini pemerintah kami mendukung penuh usaha yang kami lakukan, karena juga bisa membuka lowongan perkerjaan juga memberikan bantuan dalam bidang dan pendidikan bagi warga sekitar," .
Nordlaks yang terletak di Stokmarknes Norwegia di bagian utara saat ini bukan mengekspor ikan segar salmon saja tetapi juga bisnis ekspor dalam bentuk filet atau potong-potongan dan juga minyak ikan yang tersebar keseluruhnya dunia.

Sementara itu Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat Hery Gunawadi mengatakan sumber daya alam berupa laut di Indonesia harus dikelola dengan sumber daya manusia yang mumpuni.
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan kekayaan alam saja tapi harus juga menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan, dengan melihat secara langsung industri perikanan di Norwegia tersebut menjadi masukan yang berharga untuk dapat mengembangkan industri perikanan di Jawa Barat khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Mereka melakukan semuanya kegiatannya dari hulu hingga hilir dengan seksama dan dibarengi dengan kemampuan teknologi terkini yang dimiliki".
Perikanan Norwegia

Industri perikanan Norwegia merupakan tulang punggung daerah pesisir pantai Norwegia. Perikanan, budidaya laut dan kegiatan pengolahan ikan menyediakan lapangan kerja yang luas bagai warganya.

Norwegia merupakan negara kecil dengan luas wilayah 385.199 kilometer persegi dan penduduk berjumlah sekitar 5 juta jiwa. Negara yang mempunyai garis pantai sepanjang ini merupakan negara yang maju di dalam industri perikanan.

Kemampuan negara ini memberikan kesejahteraan bagi warga negaranya dengan memaksimalkan potensi perikanan dan kelautan yang dimiliki, dapat dijadikan contoh (role model) oleh bangsa kita tentang bagaimana manajemen perikanan yang baik. Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat Hery Gunawadi mengatakan :
"Industri perikanan di Norwegia ditangani secara serius dari hulu hingga hilir, sehingga bisa benar-benar maju, sehingga patut menjadi contoh bagi kita. Norwegia merupakan negara maritim paling beragam di Eropa dan diakui dunia karena keahliannya dalam bidang peralatan laut, perkapalan, dan kemampuan untuk mengekploitasi pasar pasar baru.
Ekonomi kelautan Norwegia mencakup keseluruhan industri yang berkembang dan berhubungan dengan perkapalan dan industri akuakultur dimana mencakup beragam jenis produk dan layanan. Industri peralatan kapal Norwegia telah berkembang sejalan dengan pertumbuhan armada Norwegia.
Pengelolaan sumber daya laut hidup Norwegia adalah memastikan penggunaan yang berkelanjutan, sebagai contoh untuk memastikan bahwa panen disesuaikan dengan kapasitas ternak untuk berkembang biak.

Hal ini sejalan dengan persyaratan internasional sebagaimana tertera dalam perjanjian termasuk Hukum PBB 1982 tentang Tata Cara Laut, Perjanjian Budidaya Ikan PBB tahun 1995 dan Code of Conduct FAO tahun 1995 tentang Responsible Fisheries.

Badan Sumber Daya Pangan Laut Norwegia (Norwegian Seafood Council/NSC) mencatat, nilai ekspor ikan salmon Norwegia ke Indonesia naik dari 8,11 juta dolar AS tahun 2011 menjadi 9,82 juta dolar AS tahun 2012 dengan volume ekspor naik hampir dua kali lipat. Jika pada 2011 Norwegia menguasai 54 persen dari pasar ikan segar di Indonesia, tahun 2012 sudah 86 persen.

Oleh sebab itu prospek bisnis ternak ikan salmon ini sangat menjanjikan. Mari belajar dan memulai bisnis ternak ikan di lingkungan kita sendiri. 

Beternak Kambing dan Domba

Pola peternakan kambing dan domba potong atau pedaging di Indonesia sebagian besar masih berskala kecil sehingga perlu diupayakan secara lebih intensif. Pertambahan penduduk yang tinggi di Indonesia ditambah dengan semakin meningkatnya daya beli masyarakat menyebabkan kebutuhan daging selama ini belim mencukupi permintaan. Produksi dalam negeri untuk daging baru mencapai ± 400.000 ton/tahun, sehingga sampai dengan saat ini masih mengandalkan impor daging.
Untuk itu PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) berupaya menbantu meningkatkan budidaya kambing dan domba potong dengan target sasaran tercapainya peningkatan kualitas dan kuantitas daging.

Cara Menggemukan Domba dan Kambing
Penggemukan kambing atau domba adalah suatu aktivitas pemeliharaan kambing atau domba dewasa yang sebelumnya dalam kondisi kurus selanjutnya ditingkatkan barat badannya melalui proses pembesaran daging dalam waktu 3-5 bulan.

Jenis-jenis kambing dan domba potong
a) Kambing kacang
Cirinya adalah badan kecil dan relatif pendek, telinga pendek dan tegak, jantan dan betina memiliki tanduk, leher pendek dan punggung meninggi, warna bulu bervariasi, ada yang hitam, coklat, merah atau belang hitam-putih.

b) Kambing Peranakan Etawa (PE)
Sasaran utama dari kambing PE pada dasarnya adalah penghasil susu, tetapi dapat digunakan juga sebagai penghasil daging, terutama setelah masa afkir. Ciri dari kambing ini adalah bagian hidung ke atas melengkung, panjang telinga antara 15-30 cm, menggantung ke bawah dan sedikit kaku, warna bulu bervariasi antara hitam dan coklat, memiliki bulu tebal dan agak panjang dibawah leher dan pundak (jantan), di bagian bawah ekor (betina).

c) Domba Ekor Gemuk
Memiliki ciri bentuk ekor yang panjang, tebal, besar dan semakin ke ujung makin kecil; tidak mempunyai tanduk; sebagian besar bewarna putih, tetapi ada anaknya yang bewarna hitam atau kecoklatan.

d) Domba Ekor Tipis
Memiliki ciri tubuh yang kecil, ekor relatif kecil dan tipis, bulu bewarna putih, tidak bertanduk (betina), bertanduk kecil dan melingkar (jantan).


Pemilihan bibit Domba atau Kambing
Bibit kambing atau domba bakalan yang baik untuk pengggemukan adalah sebagai berikut :
  1. umur antara 8 bulan – 1 tahun.
  2. Ukuran badan normal, sehat, bulu bersih dan mengkilap, garis punggung dan pinggang lurus.
  3. Keempat kaki lurus, kokoh dan tumit terlihat tinggi.
  4. Tidak ada cacat pada bagian tubuhnya, tidak buta.
  5. Hidung bersih, mata tajam dan bersih serta anus bersih.
Tata Laksana Pemeliharaan Domba atau Kambing
Kandang Domba atau Kambing
Pada umumnya tipe kandang pada ternak kambing dan domba adalah berbentuk panggung. Konstruksi kandang dibuat panggung di mana di bawah lantai kandang terdapat kolong untuk menampung kotoran. Dengan adanya kolong berfungsi untuk menghindari kebecekan dan kontak langsung dengan tanah yang bisa jadi tercemar penyakit. Lantai kandang ditinggikan antara 0,5 – 2 m. Bak pakan dapat ditempelkan pada dinding. Ketinggian bak pakan untuk kambing dan domba berbeda. Bak pakan untuk kambing dibuat agak tinggi, kira-kira sebahunya karena kebiasaan kambing memakan daun-daun perdu.

Untuk Domba, dasar bak pakan horizontal dengan lantai kandang karena kebiasaan domba merumput. Lantai kandang dibuat dari kayu papan atau belahan bambu yang disusun dengan jarak 2-3 cm. Dengan demikian, kotoran dan air kencing mudah jatuh pada kolong, sementara tracak/kaki kambing dan domba tidak mudah terperosok dan terjepit terjepit.

Ukuran Kandang :
Anak : 1 X 1,2 m /2 ekor (lepas sapih),
Jantan dewasa : 1,2 X 1,2 m/ ekor
Dara/ Betina dewasa :1 X 1,2 m /ekor
Induk dan anak 1,5 X 1,5 m/induk + 2 anak

Dasar kolong kandang digali sedalam ±20 cm dibagian pinggirnya dan 30-50 cm pada bagian tengah serta dibuatkan saluran yang menuju bak penampung kotoran. Kotoran kemudian dapat diproses untuk menjadi pupuk kandang. Dan sudah semestinya kandang harus terjaga kebersihannya sehingga ternak kambing dan domba lebih sehat karena tidak mudah terserang penyakit.

Konsumsi Pakan Domba atau Kambing
Pakan utama yang umum diberikan berupa hijauan segar, seperti rumput, legum(daun lamtoro dan turi, dll) atau aneka hijauan (daun singkong yang mempunyai protein cukup tinggi), daun nangka dan daun pepaya). Khusus legume dan aneka hijauan sebelum diberikan pada ternak sebaiknya dilayukan terlebih dahulu 2-3 jam dibawah terik matahari untuk menghilangkan racun yang ada dalam hijauan tersebut.

Selain pakan hijauan, dapat juga ditambah dengan pakan padat atau konsentrat. Jenis yang dapat digunakan adalah bekatul, ampas tahu, ketela pohon (dicacah dahulu). Jenis pakan tersebut relatif murah dan mudah dibeli di mana saja. Pakan konsentrat ini akan memberikan sumbangan cukup besar untuk kebutuhan nutrisinya. Kebutuhan setiap ekor kira-kira 3 kg per hari dengan komposisi 40% berkatul 40% ampas tahu dan 20% ketela pohon.

Teknik pemberian konsentrat disarankan jangan bersamaan dengan hijauan, karena pakan ini mempunyai daya cerna dan kandungan nutrisi yang berbeda dengan hijauan. Jumlah pemberian konsentrat sekitar 3 kg/ekor/hari.

Contoh pola pemberian pakan pada ternak kambing
tabel pemberian pakan pada budidaya ternak kambing natural nusantara nasa
Catatan: Pemberian konsentrat disarankan diberikan saat kambing atau domba sudah banyak mengkonsumsi hijauan, tetapi belum terlihat kenyang.

Selain pemberian rumput dan konsentrat, masih dibutuhkan pakan pelengkap dengan kandungan gizi ternak lengkap yang belum terdapat pada hijauan maupun konsentrat untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi ternak. Sehingga target budidaya ternak yaitu pertumbuhan optimal dan sehat dapat tercapai. Sebagai pakan pelengkap maka PT. NATURAL NUSANTARA mengeluarkan suplemen khusus ternak yaitu VITERNA. Produk ini menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh Kambing dan Domba, yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak.

VITERNA Plus mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak, yaitu :
Asam-asam amino esensial, yaitu Arginin, Hiistidin, Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein tubuh, pembentuk sel dan organ tubuh.
Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh kambing/domba dari serangan penyakit.
Mineral-mineral lengkap yaitu N, P, K, Ca, mg , Cl dan lain-lain sebagai penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh.

Cara penggunaannya adalah dengan dicampurkan dalam air minum atau komboran pakan konsentrat dengan dosis :
±10 cc atau 1 tutup botol VITERNA /ekor/hari. Penambahan VITERNA Plus tersebut dilakukan pada pemberian air minum atau komboran yang pertama.

Tatalaksana Reproduksi Domba atau Kambing (Rahasia Penggemukan ternak Kambing dan Domba)
Tata laksana reproduksi meliputi : 
Dengan pengelolaan yang baik kambing/domba dapat melahirkan 7 bulan sekali.
Perkawinan kembali setelah melahirkan 1bulan kemudian.
Penyapihan anak dilaksanakan pada 3 – 4 bulan.
Umur dewasa kelamin 8 – 10 bulan
Siklus birahi 17 – 21 hari
Lama birahi 24 – 40 jam, bila birahi pagi maka sore atau esok harinya harus dikawinkan
Masa kebuntingan : 5 bulan.


Pengendalian Penyakit Domba atau Kambing
Tindakan pertama yang dilakukan pada usaha pemeliharaan Kado adalah melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit pada ternak. Beberapa langkah pencegahan adalah sebagai berikut : 
Lahan yang digunakan untuk memelihara Kado harus bebas dari penyakit menular.
Kandang Kado harus kuat, aman dan bebas penyakit. Apabila digunakan kandang bekas kado yang telah terserang penyakit, kandang cukup dicucihamakan dengan disinfektan, kemudian dibiarkan beberapa saat. Apabila kandang tersebut bekas kado sehat cukup dicuci dengan air biasa.
Kado yang baru masuk sebaiknya dimasukkan ke kandang karantina dulu dengan perlakuan khusus. Ternak yang diduga bulunya membawa penyakit sebaiknya dimandikan dan digosok dengan larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatex atau Granade 5% EC dengan konsentrasi 4,5 gram/3 liter air. Untuk membasmi kutu, Kado dapat juga dimandikan larutan Asuntol berkonsentrasi 3-6 gram/3 liter air.
Kandang dan lingkungan tidak boleh lembap dan bebas dari genangan air. Kelembapan yang tinggi dan genangan air mengakibatkan perkembangan nyamuk atau hewan sejenis yang menggigit dan menghisap darak ternak.
Dilakukan vaksinasi secara teratur. Vaksinasi bertujuan untuk mencegah terjangkitnya penyakit oleh Virus.

Beberapa penyakit yang dapat menyerang Kambing dan domba adalah : 
  1. Penyakit parasit (kudis, kutu, cacingan); 
  2. Penyakit Bakterial (Antarks, Cacar mulut, Busuk Kuku); 
  3. Penyakit Virus (Orf); 
  4. Penyakit lain (Keracunan sianida, Kembung Perut, Keguguran). 
Hal penting dalam pengendalian penyakit adalah meningkatkan kesehatan ternak dan kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya serta monitoring/pengamatan yang kontinyu pada ternak sehingga apabila terdapat gejala penyakit, segera dapat diketahui jenis penyakit tersebut dan cara pencegahan dan pengobatannya.

Catatan : Penggunaan produk Nasa, Viterna, POC Nasa, dan Hormonik ini juga sangat bermanfaat untuk mendukung budidaya peternakan lainnya, seperti Budidaya Sapi, Budidaya Babi, Budidaya Unggas, maupun budidaya hewan hias.

Peluang Bisnis Ternak dan Perikanan di Indonesia

Hasil gambar untuk ikan

Peluang bisnis ternak dan perikanan di Indonesia sangat menggiurkan. Hal ini disebabkan potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia sangat mendukung, mengingat banyaknya lahan, air, laut dan juga bahan-bahan pakan.

Bagi sahabat yang berminat memulai bisnis ini ada baiknya membaca peluang bisnis ternak dan perikanan Indonesia. Ini penting untuk memacu motivasi keseriusan kita bisnis yang satu ini. Kemudian, dengan mengetahui peluang bisnis ternak ini diharapkan dapat menguasai trik dan teknik bagaimana cara bisnis ternak yang efektif efisien dan hasil yang sangat menguntungkan.

Lalu, seperti apa kondisi sektor peternakan dan perikanan di Indonesia saat ini? Sebagai penghasil pangan yang strategis, sektor pertanian dan perikanan di Indonesia mengalami dua keadaan berbeda yang cukup ekstrem. Pertama, terjadinya kenaikan harga yang signifikan pada semester pertama. Kedua, terjadinya penurunan harga yang signifikan pada semester kedua.
Keadaan Sektor Peternakan dan Perikanan di Tengah Krisis Global

Terjadinya krisis global di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, berdampak pada berbagai segi kehidupan. Sektor peternakan dan perikanan pun tak luput dari dampak tersebut. Apa dampak krisis global bagi kedua sektor penting ini? Berdampak positif atau negatif? Ini dia ulasan lengkapnya.

1. Sektor Peternakan
Pada bidang peternakan, produksi daging sapi nasional 2008 berjumlah sekitar 465 ribu ton. Sebuah pencapaian positif dan signifikan dibanding dengan pencapaian tahun sebelumnya, yaitu hanya mencapai 346 ribu ton. Walaupun demikian, jumlah produksi ini belum mencukupi sehingga terpaksa menggantungkan kebutuhan daging sapi dari luar negeri, khususnya dari Selandia Baru dan Australia.

Jumlah impor sapi dari negara Australia berjumlah lebih dari 520 ribu ekor sapi pada 2008. Sebagian besar impor sapi dari Australia ini adalah untuk dipotong, sedangkan sebagian kecil lainnya dijadikan sebagai induk. Dengan peluang pasar yang sangat besar tersebut, wajar jika sekitar 68 negara antre untuk memasukkan daging serta produk daging ke Indonesia.

Perkiraan data konsumsi daging di Indonesia berbeda-beda menurut setiap lembaga. Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik (Susenas BPS) menyebutkan bahwa estimasi konsumsi daging di Indonesia berjumlah total 2,6 kg/kap/th. Sementara itu, ada sekitar 1,7kg daging sapi menurut Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo).

Berbeda lagi dengan data yang dikeluarkan oleh Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI), yaitu 4,5kg daging ayam. Data lainnya pun dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian (Deptan), yaitu 1,2kg daging sapi dan 3,1kg daging ayam. Simpulannya, konsumsi daging di tahun-tahun mendatang akan mengalami peningkatan.

a. Produksi Daging Ayam
Pada 2008, produksi daging ayam berjumlah sekitar 1,4 juta ton. Badan Ketahanan Pangan, Departemen Pertanian, mengatakan pencapaian ini adalah sebuah peningkatan dua kali lipat dibanding dengan produksi tahun sebelumnya. Tapi, produksi serta konsumsi daging ayam ini masih diselimuti isu biosafety seperti kasus flu burung dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkannya.

Karakteristik konsumsi daging ayam yang begitu fleksibel terhadap perubahan harga serta perubahan selera konsumen adalah faktor-faktor yang wajib diperhatikan untuk mencapai kinerja stabilitas harga daging sapi, ayam, dan produk peternakan lainnya. Akan tetapi, pada perayaan hari-hari keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha, kebutuhan daging ayam serta telur di Indonesia meningkat sangat tajam. Ini adalah sebuah kebiasaan rutin yang mungkin sangat bertentangan jika dikaitkan dengan langkah pengendalian konsumsi.

b. Sektor Peternakan dan Perubahan Konsmusi Masyarakat
Di dalam ekonomi pertanian, karakter perubahan yang sangat tinggi adalah ciri khas dari revolusi peternakan. Perubahan ini tentunya berkontribusi sekali terhadap pencapaian ketahanan pangan, kualitas SDM (sumber daya manusia), serta pembangunan perkonomian secara umum. Sektor peternakan memang mendominasi perubahan konsumsi masyarakat yang awalnya mengonsumsi sumber kalori berbasis karbohidrat berubah menjadi sumber kalori berbasis kandungan protein tinggi.

Konsumsi daging di Indonesia memang sekitar 56 persennya berasal dari unggas. Jumlah ini cukup jauh jika dibandingkan angka konsumsi daging sapi, yaitu hanya sekitar 23 persen. Meskipun demikian, jumlah konsumsi daging unggas yang hanya setara dengan 4,5kg per kapita per tahun tersebut jelaslah jauh lebih rendah atau hanya seperlima daripada konsumsi daging di negara-negara maju.

c. Sektor Peternakan dan Sistem Produksi Jagung
Sektor peternakan ternyata sangat erat hubungannya dengan sistem produksi jagung di dalam negeri sebagai pemasok pertama penyediaan pakan ternak, baik itu secara langsung ataupun tak langsung. Menurut Aram III (Angka Ramalan III) Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung pada 2008 lalu ditaksir sekitar 15,9 juta ton.

Produksi sebesar ini dapat dicapai karena adanya peningkatan luas panen di sejumlah daerah seperti di Sumatera Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Lampung. Tapi, produksi jagung tersebut belum bisa mencapai target swasembada jagung yang seharusnya sudah dicapai sejak 2007. Pada kenyataannya, kita masih memenuhi konsumsi jagung dari pasar luar negeri.

Hal yang cukup positif yaitu pemakaian benih unggul jagung hibrida, khususnya hasil dari bioteknologi pertanian. Selain itu, peningkatan produksi jagung hibrida pun mampu menunjang sektor peternakan sebab industri pakan ternak ikut naik setelah kevakuman yang sangat serius ketika puncak krisis ekonomi melanda.

Membaiknya keadaan produksi jagung dalam negeri setidaknya mampu mengurangi ketergantungan sektor peternakan skala kecil terhadap pakan impor serta memberikan peningkatan pertumbuhan yang lebih tinggi. Tapi, pergerakan konsumsi jagung yang meningkat tajam menyebabkan Indonesia masih tetap mengandalkan jagung luar negeri dalam jumlah yang tak sedikit.

2. Sektor Perikanan
Untuk bidang perikanan, negara kia masih juga mengandalkan ekspor udang dan ikan ke Jepang, Korea, Taiwan, dan Amerika Serikat. Pada 2008 yang lalu, produksi ikan secara keseluruhan adalah sekitar 8,1 juta ton atau 32 persen per tahun. Ini adalah sebuah pencapaian yang sangat signifikan jika dibanding dengan angka produksi pada 2004, yaitu hanya sekitar 6,1 juta ton.

Karena begitu besarnya keterkaitan antara sektor perikanan dan tekanan ekonomi global, masyarakat kita tentunya sangat khawatir terhadap dampak krisis keuangan global, terutama terhadap kemakmuran nelayan skala kecil dan menengah.

Sebelum datangnya krisis keuangan global, produksi perikanan pada tingkat global mencapai sekitar 7,5 juta ton, 3,8 juta di antaranya berasal dari hasil budidaya udang. Artinya, produksi udang hasil budidaya sudah melampaui produksi perikanan konvensional. Hal ini disebabkan oleh makin gencarnya usaha budidaya udang.

Selain itu, angka tersebut cenderung didorong oleh semakin tingginya produksi udang hasil budidaya selama kurun waktu lima tahun terakhir. Tingkat pertumbuhannya mencapai 21 persen per tahun. Diperkirakan, sekitar 5-6 tahun yang akan datang, laju pertumbuhan udang hasil budidaya akan melambat. Laju pertumbuhannya diperkirakan sekitar 6 persen atau mungkin kurang dari itu.

Para analisis sudah memprediksi bahwa dampak langsung dari krisis keuangan dunia yaitu turunnya permintaan, khususnya dari Amerika Serikat dan kawasan Uni Eropa. Dampak lainnya dari pengerutan pasar ini yaitu menurunnya harga produk perikanan. Bahkan, muncul kekhawatiran gagal bayar yang disebabkan oleh masalah keuangan pada perusahaan-perusahaan skala besar.

Selain itu, kekhawatiran sejumlah negara besar importir produk perikanan terhadap dampak buruk ekonomi global yaitu kemungkinan digunakannya teknik budidaya perikanan yang tak ramah lingkungan. Teknik seperti ini dipraktikkan oleh para nelayan dengan tujuan mengurangi biaya produksi.

Apa pun yang akan terjadi, sektor perikanan di negara Indonesia harus melakukan penjelajahan terhadap pasar-pasar ekspor baru seperti di sektor lingkungan hidup dan lain sebagainya. Langkah-langkah pengembangan terkini sangat membutuhkan kemampuan pengamatan pasar yang tangguh, peraturan yang bisa merugikan, kemampuan analisis selera konsumen, dan lain sebagainya.

Sementara itu, para pelaku sektor peternakan di Indonesia masih harus berupaya semaksimal mungkin menaikkan produksi sekaligus produktivitas daging sapi serta daging ayam sebab hal ini akan menjadi karakteristik indikator ketahanan pangan.

Selain itu, dari segi konsumsi, para pelaku usaha ini (pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat umum) harus juga berusaha keras menaikkan pertumbuhan konsumsi daging. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan peran nyata mereka terhadap kualitas gizi masyarakat, kualitas protein masyarakat, dan yang pasti kecerdasan bangsa Indonesia pada umumnya.


Berternak Ikan Gurame

Hasil gambar untuk ikan gurame
Bisnis ternak Budidaya ikan gurame dengan modal terbatas sepatutnya diketahui terlebih dahulu bagaimana analisa perhitungan estimasi biaya dengan perkiraan hasil yang akan diperoleh. Melalui tips bisnis kali ini akan diulas tentang berapa keuntungan bisnis peternakan ikan gurame dengan media sederhana seperti Akuarium / Aquarium, Kolam Tembok, Kolam Beton, Kolam Tanah Dan atau hanya menggunakan Terpal dengan ukuran yang ideal.

Siapa pun yang berminat ingin terjun dalam dunia usaha peternakan ikan gurame ketahuilah bahwa dalam pemberian pakan dan perawatannya cukup mudah alias simpel. Yang diperlukan hanya ketelatenan dan juga menjaga air agar tetap dalam kondisi nyaman untuk sang ikang gurame yang ditanam pada kolam tersebut.

Perkiraan analisis yang akan dihitung dalam usaha ternak gurame ini masa panen selama 12 bulan / 1 tahun Untuk Hasil Maksimal dengan benih 1000 ekor saja bisa mencapai keuntungan sampai Rp.35 juta rupiah. Sedangkan modal total sekitar Rp.2 juta saja.

Cara Menjalankan Usaha Ikan Gurami ini anda bisa menggunakan media kolam Tanah, Beton atau Kolam terpal. Informasi tentang peternakan ikan gurame ini diperoleh dari seorang karib pelaku bisnis ikan gurame profesional. Namun sebelum pembaca terjun Menjalani Proses pembiakan, Pembesaran dan Peternakan Ikan Gurame mari belajar setahap demi setahap dengan perhitungan yang matang.

Ikan Gurame Sendiri Memiliki banyak ragam Varian Jenis Ikan Misalnya Ikan Gurami Jepang, Gurameh Batu, Grameh paris, Gurami Angsa, Grameh, Porselen, Gurami blusafir dan Juga Gurami Kapas. Silakan pelajari Lebih Lanjut Untuk Sistem Pemijahan Maupun Pembesaranya

Analisa Keuntungan dan Kelebihan Usaha Budidaya Peternakan Ikan Gurameh
  • Memiliki Harga Jual Yang Cukup Tinggi
  • Memiliki Daya Tahan Tubuh / Kekebalan Yang Jauh lebih Kuat dari Ikan tawar Kolam Lainya
  • Biaya Pakan Jauh Lebih Murah dan Mudah
  • Permintaan Pasar yang tinggi
  • Perawatan Mudah Banget
  • Pemasaranya Mudah dan Bagus
Analisa Kekurangan dan Hambatan Bisnis Budidaya Peternakan Ikan Gurami
  • Proses Pemanenan Relatif Lebih Lama dibanding Ikan Lain
  • Ada Potensi Terkena sakit Koreng dan Kulit Ikan ( Jarang )
  • Waktu Pembesaran Lama ( 10 – 12 bulan )
Nah Setelah anda Tahu Keuntungan dan Kelebihanya Yuk Kita Analisa Potensi Peluang Usaha dari Budidaya Ternak Ikan Gurami / Grameh ini Dirumah. Siapa tahu Bisnis Perikanan ini Bukan Hanya Bisa Menjadi Bisnis Sampingan bagi Ibu Rumah Tangga, Karyawan maupun Mahasiswa Namun Bisa Menjadi Usaha Kelas Atas Yang beromset Milyaran Rupiah. Yuk Langsung Baca Analisa Bisnis budidaya.