Showing posts with label Motivasi. Show all posts
Showing posts with label Motivasi. Show all posts

Terkait klarifikasi sari roti dalam aksi 212



Sebagai insan profesional bisnis, Saya terpanggil untuk memberikan komentar dan pandangan atas klarifikasi dan pengumuman yang dilakukan oleh pihak Sari Roti.

Tulisan berikut adalah sebuah pandangan objektif yang semoga dapat menjadi bahasan di internal Sari Roti. Sebuah masukan dari customer yang selalu membeli Roti Cokelat Srikaya dalam setiap perjalanan, ketika mampir di Indomaret atau Alfamart.

Pengumuman ini tentu dipicu oleh visual hawker tricycle Sari Roti yang tertempel "GRATIS" saat aksi 212. Masyarakat tentu mengetahui bahwa pembagian gratis tersebut dikarenakan seorang pembeli yang memborong semua roti. Tidak ada sangkaan bahwa Sari Roti menggratiskan. Pedagang pun modalnya terbatas, dan andaikata si pedagang yang menggratiskan, masyarakat pun tidak akan pernah berfikir bahwa hal ini adalah keputusan Sari Roti Pusat.

Jika pun benar-benar digratiskan dari pusat, tentu tempelan gratisnya sudah dibranding dengan visual Sari Roti, bukan tempelan kertas biasa.

Makadari itu, Saya secara pribadi memberi masukan kepada Manajemen Sari Roti untuk :
1. Mengevaluasi tim Public Relation perusahaan.
Menurut Saya, tindakan klarifikasi ini berlebihan dan berdampak pada turunnya penjualan Sari Roti di berbagai kanal. Karena tanpa kalrifikasi pun, masyarakat tidak akan mengaitkan brand Sari Roti dengan aksi 212.

Poin-poin pada klarifikasi juga sangat tendesius. Ada kalimat menjaga kesatuan NKRI dan kebhinekaan. Seakan-akan aksi 212 tidak mendukung NKRI dan kebhinekaan. Dan itu pasti menyakitkan kaum muslimin yang ikut Aksi 212.

2. Kembali memperhatikan Muslim Emerging Market sebagai segmen pasar yang perlu diperhatikan.
Persangkaan baik Saya kepada Sari Roti, Saya yakin bahwa kaum muslimin merupakan pembeli terbesar Sari Roti. Maka hal-hal sensitif terkait perasaan market harusnya dihindari guna menjaga keberlangsungan sales.

Ketika McD sibuk menyediakan musholla disetiap outletnya, ketika mall-mall baru sangat memperhatikan keneradaan masjid, maka alangkah baiknya Sari Roti memperhatikan Muslim sebagai emerging market yang memiliki daya beli.
Swadaya aksi 212 yang akhirnya menggerakan salah satu peserta untuk memborong seluruh roti di Hawker Tricycle, adalah bukti daya beli kaum muslimin yang tidak bisa dianggap remeh.

3. Hindarilah isu kontroversial untuk menaikkan Brand.
Jika memang ada strategi untuk menaikan brand dengan viralitas kontroversi, mohon difikirkan juga ujungnya, apakah viralitas tersebut akan membawa Sari Roti kepada Brand Hell atau Brand Heaven.
Sebagai pelanggan Sari Roti Saya sangat terkejut dengan klarifikasi ini. Ada kalimat bahwa Sari Roti tidak ingin terlibat pada kegiatan politik, tetapi klarifikasi ini malah menyeret Sari Roti untuk lebih jauh terseret pada isu yang tidak seharusnya dimasuki.

4. Meminta maaf kepada kaum muslimin dan mengapresiasi keputusan peserta yang memborong produk Sari Roti.

Sari Roti merupakan produk menengah yang menyasar segmentasi pasar menengah. Keputusan seorang peserta Aksi tersebut merupakan keputusan baik bagi Sari Roti. Di tengah berbagai pilihan roti, customer memilih Sari Roti dan ini haruslah dihargai dan diapresiasi.

***
Demikian komentar dan pendapat ini. Saya sebagai insan bisnis sangat berharap bahwa Sari Roti dapat melalui masalah ini dengan baik. Semoga pihak manajemen Sari Roti dapat mencerna postingan Saya dengan baik. Dan kemudian memutuskan hal terbaik untuk kelangsungan bisnisnya.
Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga manfaat.
Tertanda,

Rendy Saputra

Menjadi Investor Yang Mantap



Entah investasi itu di dalam real estate, sebuah bisnis, saham, atau obligasi tetap ada "naluri bisnis komprehensif’ mendasar yang paling penting menjadi investor yang mantap. Beberapa orang memiliki naluri komprehensif ini, tapi banyak yang tidak. Terutama karena sekolah melatih sangat terspesialisasi.....tidak terlatih secara komprehensif.

Jalan yang disarankan, banyak orang memilih langsung menjadi investor. Menurut Robert Kiyosaki, "jika kau mempunyai banyak uang dan waktu luang, silahkan memasuki kuadran "l" atau investor. Tapi jika kau tidak mempunyai banyak uang dan waktu, jalan yang disarankan lebih aman yaitu masuk ke kuadran "B" atau business owner terlebih dahulu. Mengapa?

Karena pengalaman dan pendidikan. Jika pertama-tama sukses sebagai seorang "B" , anda akan mendapat kesempatan yang lebih baik untuk berkembang menjadi seorang "I" yang kuat. “I” menanam modal di  Jika pertama-tama mengembangkan naluri bsnis yang mantap, anda akan menjadi investor yang lebih balk. Anda akan bisa lebih baik mengenali "B" lain yang bagus. Investor sejati menanam modal pada "B" yang sukses dengan sistem bisnis yang stabil.

Sangat berisiko untuk berinvestasi pada seorang "E" [Employee] atau “S” [Self—Employee] yang tidak mengetahui perbedaan antara sebuah sistem dengan sebuah produk... atau yang tidak mempunyai keterampilam kepemimpinan yang baik.

Cashflow

Jika memiliki bisnis yang berjalan baik, anda berarti mempunyai waktu luang dan uang untuk menopang fluktuasi kuadrant "I". Sering kita bertemu orang-orang dari kuadrant "E-S" yang keuangannya begitu terbatas hingga mereka tak sanggup menanggung kerugian finansial dam bentuk apapun. Hanya dalam satu kali ayunan pasar mereka langsung bangkrut karena mereka secara finansial beroperasi di “garis merah".

Kenyataannya adalah, investasi memnbutuhkan pengetahuan serta modal yang banyak. Kadang dibutuhkan banyak modal dan waktu untuk memperoleh pengetahuan tersebut.

Saran Robert Kiyosaki adalah bagi mereka yang mulai pindah ke kuadran "B" atau "I", mulailah dengan kecil-kecilan dan berlahan-lahan. Lakukan transaksi yang lebih besar setelah keyakinan dan pengalaman anda tumbuh. Begitu seseorang memperoleh pengalaman dan reputasi bagus, semakin lama dibutuhkan semakin sedikit uang untuk menciptakan investasi yang semakin besar. Sering tidak dibutuhkan uang untuk menghasilkan banyak uang.

Mengapa? Pengalaman sangat berharga.   

Apa yang Anda Pelajari

Image result for apa yang anda pelajari

Untuk membuat roti seorang tukang roti mengikuti sebuah resep sekalipun resep itu ada dalam otaknya. Hal yang sama berlaku untuk menghasilkan uang. Untuk menghasilkan uang selalu ada cara tertentu. Ketika banyak orang mempunyai perumpamaan, “anda adalah apa yang anda makan“.
Robert kiyosaki mempunyai pandangan yang berbeda atas perumpamaan yang sama. Dikatakan olehnya,”Anda menjadi apa yang anda pelajari”, dengan kata lain kita harus berhati-hati terhadap apa yang kita pelajari karena pikiran kita begitu kuat sehingga kita akan menjadi apa yang kita letakkan dalam pikiran kita.

Contoh: Jika seseorang belajar memasak, maka dia akan cenderung memasak dan dia akan menjadi seorang koki. Dan bila dia sudah tidak mau lagi jadi koki, maka dia harus belajar sesuatu hal yang lain.

Contoh lain, tukang potong rambut.
Setelah belajar memotong rambut dan pernah mendapatkan penghasilan dari memotong rambut, maka orang seringkali akan menjadi tukang potong rambut, dan seterusnya. Pilihlah apa yang akan kita pelajari secara hati-hati. Bila menyangkut soal uang, kebanyakan orang mempunyai satu formula dasar yang mereka pelajari dari sekolah. Dan itu adalah bekerja untuk uang. Resep yang saya lihat menonjol di dunia adalah bahwa setiap hari jutaan orang bangun pagi dan pergi bekerja, mendapatkan uang, membayar rekening/tagihan, mencocokkan saldo, rnernbeli beberapa dana bersama, dan kembali bekerja. Itu adalah formula atau resep dasar.   

Jika anda letih dengan apa yang anda lakukan atau anda tidak menghasilkan cukup uang, ini hanyalah soal mengubah formula lama menjadi formula yang dapat menghasilkan uang bagi anda. Dalam dunia sekarang yang berubah cepat bukan lagi seberapa banyak yang mereka ketahui, yang mereka perhitungkan, karena seringkali yang anda ketahui sudah kuno atau usang, tapi yang penting seberapa cepat anda belajar.Keterampilan ini tidak ternilai. Tidak ternilai dalam menemukan resep atau formula yang lebih cepat untuk menghasilkan uang.

Robert Kiyosaki menghasilkan lebih banyak uang setiap hari daripada yang dihasilkan banyak orang setiap harinya, karena Robert Kiyosaki selalu mencari formula yang lebih cepat.

Contohnya : Diawal karirnya Robert Kiyosaki menghadiri kelas dengan judul “Bagaimana membeli properti sitaan", pulang langsung dipraktekkan. Namun sekarang ilmu tersebut sudah kuno, karena sudah banyak yang melakukan.

Maka Robert Kiyosaki mengubah jurus dengan belajar menghadiri kelas yang dirancang untuk pedagang derivatif, kelas untuk pedagang komoditas clan kadang hadir di sebuah ruangan yang dipenuhi orang dengan gelar doktor dalam fisika nuklir dan ilmu pengetahuan ruang angkasa. Namun Robert Kiyosaki belajar banyak sehingga membuat investasi saham dan real estatenya lebih bermakna dan menguntungkan.   

Jebakan motivator

Image result for Jebakan motivator
Tiga tahun lalu saya mengikuti sharing bisnisnya, terkagum saya atas prestasinya, muda, ganteng, punya usaha kuliner hebat dengan cabang dimana-mana, dia menulis buku keren dengan lampiran booklet kecil tentang mimpi bisnis yang harus kita tulis dan wujudkan, hebring deh.
Beberapa minggu lalu saya mencoba menghubunginya lewat teman, untuk menawarkan produk saya kepadanya, alangkah kagetnya saya ketika teman saya bilang, usaha beliau lagi menurun, satu persatu restonya tumbang.
Loh kok bisa? Ya bisalah bisnis kan tidak selamanya mulus ada jatuh bangun.
Soal bisnis its ok gagal, namun kali ini saya tidak bahas soal gagal bisnis, saya bahas hal lain yang menjadi trend saat ini seiring banyak tumbuh komunitas bisnis, yaitu banyaknya peluang menjadi pembicara dan motivator bisnis.
Menjadi motivator memang mengasyikan karena kita laksana pengkhotbah hebat, kata-kata di dengar, ucapan di catat, pertanyaan banyak diajukan, audien menyimak dengan khusuk, paling mengasyikan kita dihormati laksana kyai besar berkunjung ke muridnya, apalagi di balik itu ada penghasilan tambahan berupa pengganti biaya khotbah motivasi.
Namun bagi pebisnis menjadi motivator bukan tujuan utama, menjadi motivator atau pembicara bisnis hendaknya sebagai bagian dari berbagi ilmu dan pengalaman.
Jangan sampai sibuk jadi pembicara, bisnis utama di tinggalkan, asyik melayani khotbah motivasi, pada ujungnya bisnis utama gagal, kalau sudah gagal, menjadi motivator juga gagal, lah bagaimana memotivasi orang lain kalau bisnis sendiri saja gagal, kecuali anda memposisikan diri sebagai spesialis motivator bisnis gagal wkkk.
Teman bisnis saya yang nyentrik, pernah membuat statemen unik, menjadi pebisnis itu jangan terlalu banyak ikut seminar bisnis, semakin anda rajin ikut seminar bisnis, maka semakin bingung menentukan arah bisnis, karena masing-masing mentor dan motivator bisnis punya metode sendiri yang satu sama lain bisa saling bertentangan.
Paling bagus bagi pebisnis adalah menciptakan metode bisnis sendiri, boleh saja meniru atau mendapat masukan dari para mentor, tapi kita bisa menciptakan sejarah bisnis kita tanpa bergantung pada pihak lain.
Kesimpulannya jangan terjebak pada peluang menjadi mentor dan motivator bisnis, sehingga bisnis utama kita terabaikan, contohlah para konglomerat bisnis seperti pemilik astra, salim grup, lippo sangat jarang kita mendengar mereka menjadi motivator, mereka fokus pada bisnisnya, mereka menciptakan sejarahnya sendiri sehingga menjadi besar, ketika bisnis anda besar nanti, pasti berbondong-bondong orang akan meminta anda untuk jadi motivator.
Jumat barokah yuk semangat bisnis.

Mimpi $10.000 Sebulan

Assalamualaikum Wr.Wb
Salam $10000

Bangun subuh masih malas mau update blog, ane kepikiran untuk berbagai di ads.id. Yah itung itung menyumbang ilmu dan referensi, semoga bermanfaat.

Thread ini saya saya buat spesial buat newbie, tapi jikalau para sesepuh pengen nyimak monggo.

PENTING!!! Jangan lanjutkan membaca jika sampai detik ini kamu masih tidak percaya bahwa kamu bisa menghasilkan $10000/Per Month secara online, khususnya dari blog.

Disini saya akan share anything related to how to make money from blogging, sengaja saya spesifikasikan ke blogging karena 'expert' saya memang blogging.

Sekarang saya mau tanya dulu kepada kalian, dan saya harap kamu dapat menjawabnya dengan mantab dan yakin.

Apakah tujuan kamu menjadi seorang blogger?

A. Hobby
B. Coba coba
C. Nyari penghasilan tambahan
D. Ingin punya penghasilan tetap
E. Ingin mewujudkan visi menjadi milioner

Tidak usah kamu jawab, cukup simpan jawabannya. Dan detail penjelasan dari masing masing opsi diatas akan saya jabarkan.

Jika kamu berada di...

level "A", saran saya uangkan hobby kamu. Mulailah belajar potensi apa saja yang bisa kamu manfaatkan dari blog.

Level "B", saya ingatkan, mendapatkan uang dari blog bukan perkara yang mudah, jika kamu masih sangat baru mengenal make money from blogging, kamu setidak nya harus siap untuk bekerja tidak dibayar selama 1 tahun, atau bahkan lebih. Serius!

Level C, kurang lebih sama dengan level "B"

level D, di level ini kamu saya anggap sudah memiliki visi yang sedikit lebih serius, dibanding level sebelumnya, dan ketika kamu sudah di level ini, saya sarankan kamu nyemplung sekalian ke level "E"

Level E, Adalah level "warrior". Meskipun kamu saat ini masih baru belajar mengetik di Ms. Word, menjadi milioner dari blogging adalah hal yang sangat mungkin, hanya dengan satu syarat, "KAMU MAU BERAKSI UNTUK MEWUJUDKANNYA".

"Loh, tapi mas Mblendez, saya bisanya cumak ngetik doank, itu pun masih baru belajar, apa kira kira saya bisa?", YOU ARE FAR WISER THAN YOU THINK, AND STRONGER THAN YOU REALIZE!

Disini saya tidak akan mengajarimu cara membuat blog, desain template dll, tapi saya akan membuka paradigma kamu tentang blogging dan memaksimalkan potensi yang ada dalam dirimu. In short, I am gonne give you a clear map how to reach your goal right away.

KENALI KARAKTERMU

Simplenya, kamu itu blogger tipe apa? Ok, kita samakan persepsi dulu. Saya mendifinisikan blogger itu ada 2 tipe. 1. Visitor based, 2. Buyer based.

Jika tujuan blogging kamu untuk mendatangkan sebanyak banyaknya visitor, tidak peduli targeted atau tidak, berarti kamu tipe blogger 'visitor based'. Dalam hal ini kamu cocok bermain di PPC, PCA, dll.

Namun Jika tujuan blogging kamu untuk mendatangkan orang yang mau melakukan sesuatu untuk kamu, maka kamu tipe blogger "Buyer based", disini orientasi kamu adalah penjualan.

Nah, mungkin kamu bertanya, yang mana yang lebih cepat mengantarkan kita menjadi milioner?
Tergantung karakter kamu.

Jika kamu bermain di adsense, blog bahsa Indonesia, kamu membutuhkan ratusan ribu bahkan jutaan visitor untuk mengantarkanmu menjadi seorang milioner. Tapi hal ini tentu tidak ada masalah 'asal' kamu tahu cara nya dan memiliki senjatanya.

Jika kamu menjual jasa atau barang, misal mobil antik, menjual property, menjual produk asuransi, kamu tidak membutuhkan visitor sebanyak ketika kamu bermain adsense.

Contoh: Kamu paham betul tentang investasi, dan kamu menulis tips investasi, lalu tawarkan visitor kamu misalnya produk property yang kamu miliki. Jika desain websitemu profesional, copy writingmu bagus, mereka kemungkinan besar akan mau membeli produkmu. Kamu disini hanya sebagai tenaga pemasar lho ya? tidak perlu repot bikin produknya.

Atau kamu juga bisa menjual produk yang kamu buat sendiri, menjadi seorang product creator.

Lalu dari mana saya harus memulainya?

Pertama tentukan mulai sekarang, orientasi blogging kamu mau dibawa kemana. Maksutnya, monetizing jenis apa yang ingin KAMU tempuh?

Apakah "Driving massive traffict", atau "Jualan". dengan begitu kamu akan lebih mudah mengklasifikasikan dirimu, serta lebih mudah dalam mempersiapkan alat tempur yang akan kamu gunakan nantinya.

Untuk lebih jelas lagi, saya coba kasih gambaran begini kawan.

Misal kamu memiliki blog indo dengan visitor 1000 UV / day untuk monetise PPC, sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluargamu dalam sebulan.

Tapi kalau kamu punya blog "jualan", jasa ataupun produk, dengan 1000 UV / day, secara umum hasil yang kamu dapat bisa 10X lipat dari bisnis PPC, tentu dengan pemilihan niche & produk yg prospektif.

Tapi semua kembali kepada kalian. Renungkan matang matang hal tersebut.

PERSIAPKAN MENTAL DAN AMUNISI

Untuk mencapai level "E" kamu harus memiliki mental tahan banting, harus memiliki mental seperti pahlawan dan juga kamu harus mempersiapkan segala amunisi untuk mencapai misimu. Amunisi yang kamu butuhkan kemungkinan akan sangat banyak, tapi percayalah semua bisa kamu temukan.

TULIS VISIMU SEKARANG JUGA!

Setelah kamu memiliki mental pejuang dan memiliki amunisi yang cukup, saatnya merealisasikan visi kamu. Agar kamu tetap dalam visimu, tuliskan MISI beserta VISIMU, di sebuah paper plan agar kamu tau apa yang harus kamu lakukan sebagai rutinitas, dan tulis juga progres yang sudah kamu capai.

Ingat! Jika suatu saat kamu mengalami kendala, ingatlah bahwa kamu memiliki mental seorang pejuang, dan stay dalam visimu. Kendala pasti akan terjadi, dan hal itu bukanlah indikasi kegagalan, melainkan hanya ada sesuatu yang membutuhkan perbaikan.

Sebagai motivasi, saya ingin bercerita sedikit.

Tahukah kamu bagaimana fase/tahapan seorang blogger hingga menjadi miliarder?
Dan hampir semua blogger memiliki fase atau tahapan yang sama.

1. Curiousity (Penasaran)
Awalnya seseorang menjadi blogger, hanya karena rasa penasaran, entah penasaran untuk bisa bikin blog, atau juga penasaran pengen nyicipin gurihnya dollar.

2. Finding out (mencari tau)
Setelah mereka penasaran, mereka mencari tahu "Bagaimana cara bikin blog?", "Bagaimana cara ngasilin duit dari blog?", "Apa yang dibutuhkan untuk membuat blog"? dll

3. Explore (mendalami)
Setelah mereka tau sebuah skema bagaimana sebuah blog bisa menghasilakan uang, barulah mereka mempelajari setiap teknis dari membuat blog hingga menghasilkan uang.Di tahap ini para blogger tadi mulai banyak belajar dan banyak praktek. Misal "gimana cara mendatangkan trafik?", "gimana cara meningkatkan cpc"?, "Gimana cara meningkatkan konversi penjualan?", "strategi promosi apa yang terbaik?" dll.

4. Scalling up (Melebarkan sayap)
Setelah mereka tahu dan sudah berhasil menghasilkan uang dari blog, mereka ingin memperbanyak penghasilannya, yaitu dengan menambah jumlah blog yang ia miliki. Selain menambah jumlah blog, mereka juga memberi bumbu internet marketing yang tepat, sehingga proses nya menjadi lebih efektif.

5. Becoming professional blogger/internet marketer (Kita manggilnya mastah, plesetan dari master)
Disini, seorang blogger sudah tidak menjalankkan blogging sebagai hobby atau sekedar mendapatkan uang, tapi lebih jauh dari itu, "VISION". Di level inilah jutawan atau milioner banyak dilahirkan.

Sekarang kamu ada di level mana?

Level mana itu gak penting, yang penting sekarang ayok bangun, tuliskan dan mewujudkan visi mu $10000/month dengan kerja nyata.
Percayalah, tidak ada sesuatu yang sulit asal kita mau membuang sedikit saja rasa malas. Dan akan lebih mudah lagi jika kamu mau berbagi ilmu dan berdoa. <= Dijamin lebih lancar.

Gimana udah siap menjalankan visimu? Jika sudah, segera ambil pulpen dan kertas. Tuliskan rencanamu sekarang juga!

Dan pasang gambar motivasi ini jadi wallpaper di laptop mu.

GRATIS vs BERBAYAR

Hasil gambar untuk gratis vs berbayar

Dalam dunia online ada banyak teknik yang bisa digunakan untuk menghasilkan sebuah penjualan.
Namun secara garis besar saya membaginya menjadi 2 yakni teknik Gratisan dan teknik Berbayar.
Yang mana lebih baik?

Yang lebih baik tentu yang menghasilkan penjualan.
Ada orang yang menggunakan teknik Gratisan tapi penjualannya puluhan sampai milyaran rupiah.
Ada juga yang harus menggunakan teknik berbayar baru bisa dapat closingan.

Jadi apapun tekniknya tergantung anda yang menggunakan dan cocoknya di teknik mana.
Karena, rezeki datang dariNya melalui teknik itu. Untuk memperbanyak closingan mari perbanyak closingan kepadaNya dulu.

Dan mulai sekarang STOP mengatakan teknik Gratisan atau teknik Berbayar yang paling bagus, karena yang paling bagus yang memanfaatkan hasil closingannya di jalanNya.
Apapun Tekniknya Hasilnya Harus Kembali Kepadanya.

THE 7 COURAGES THAT YOU NEED

THE 7 COURAGES THAT YOU NEED*
(7 KEBERANIAN YANG ANDA PERLUKAN)

Hasil gambar untuk berani

Pagi itu saya makan pagi di Hotel Mulia bersama seorang konsultan dari Amerika yang sangat concern kepada pengembangan talent di Indonesia.

Sebut saja namanya Michael (bukan nama sebenarnya). Michael adalah seorang konsultan internasional yang pernah lama tinggal di Jerman, Perancis, China dan Singapore.
Michael juga sudah lama mempelajari karakteristik talent yang berbeda-beda dari berbagai negara di Asia termasuk Indonesia.

Tiba-tiba Michael bertanya, "What is the meaning of the 2 colors in your national flag?"
Dan saya pun menjelaskan bahwa Merah berarti "berani" dan Putih berarti "suci".
Pada saat mendengarkan kata "berani" atau "courage", Michael agak terkejut dan menginterupsi saya, "Excuse me... Are you sure it is courage?"

Saya bilang yes.
Michael bertanya lagi, "Are you sure that courage is one of the characters of the Indonesian?"
(Apakah saya yakin bahwa keberanian adalah karakter bangsa ini?).
Saya sebenarnya agak tersinggung mendengarkan pertanyaan ini, dan dalam hati saya bertanya ("maksud loe apa sih?")

Tetapi masih dengan tersenyum (hambar) saya menerangkan dengan sabar. Bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pemberani dan saya terangkan bagaimana heroiknya bangsa kita pada saat berperang melawan penjajah hanya dengan bermodalkan bambu runcing sementara penjajah kita mempunyai senjata yang lengkap dan modern.

"You have to admit, our people were extremely couragous...".
Michael mengangguk setuju. Kemudian dia bertanya, "When was it?"
Saya menjawab bahwa perjuangan melawan penjajah itu kita lakukan sejak beratus-ratus tahun sampai akhirnya kita memperoleh kemerdekaan kita pada tahun 1945.
Michael tersenyum, "So it was more than 70 years ago"

Kemudian Michael bertanya lagi... (sekarang semua diskusi akan saya terjemahkan dalam bahasa Indonesia).

"Pambudi, kamu pernah bekerja di 7 negara. Kamu pernah travel ke 45 negara. Kamu bahkan pernah menjadi Head of Talent Development di Singapore, China dan Germany...., apakah memang menurut kamu talent-talent di Indonesia paling pemberani dalam hal....
- bertanya di meeting
- mengemukakan pendapat
- men-challenge bossnya sendiri
- menawarkan solusi ...?
Apakah sebagian besar talent-talent dari Indonesia melakukan hal hal di atas itu? Ataukah talent-talent dari Indonesia lebih banyak duduk di pojok dan berdiam diri dan membiarkan peserta yang lain menyampaikan pendapatnya?

Saya pun termenung. Dan pembicaraan pagi itu menghantui pikiran saya beberapa hari sambil memikirkan pertanyaan Michael.
Bener juga ya....
Ternyata sebagian besar talent-talent Indonesia kurang assertive, kurang confident dan kurang mampu articulate their communications (dan biasanya mereka maju pesat dalam kariernya).
Memang ada beberapa yang sudah confident, tapi sebagian besar masih masuk kategory "kurang pemberani".
Padahal dalam dunia bisnis global sekarang, anda tidak hanya dituntut untuk competent.
Competence alone will not bring you far away.
Untuk mengembangkan karier anda dituntut untuk juga mempunyai

- CONFIDENCE (percaya diri), dan
- COMMUNICATION skills
(mampu berkomunikasi dengan effective)

Terus bagaimana dong ?
Sudah waktunya mengganti mind set dan keluar dari paradigma lama seperti ini

- Tong kosong nyaring bunyinya (sekarang kita cari Tong berisi yang nyaring bunyinya)
- Diam itu emas ... (mungkin, tapi harga emas sudah turun..Jadi diam itu emas, bicara dengan baik itu berlian)

- Padi makin tua makin merunduk (memangnya sakit pinggang, jadilah padi yang berisi dan berdiri tegak)

- Air beriak tanda tak dalam ...
Lihat betapa banyaknya peribahasa yang menyuruh kita diam seribu bahasa.
But the world has changed..

Dunia sudah berganti.
The paradigm has to be changed also.

Ingat, yang paling sukses bukannya yang paling pintar atau yang paling kuat, tapi yang paling mampu menyesuaikan diri dengan perbedaan.
So....mari kita tampil beda. Mari kita tampil berani.
Talk!

Share what you think!
Propose your solutions!
If you dont talk, nobody will know how smart you are.
And if they dont know that you are smart, dont blame them if they think you are stupid!
Anda bertanggung jawab untuk membentuk persepsi tentang anda sendiri.
Terus keberanian apa dong yang kita butuhkan di tempat kita bekerja ...
Kan ini juga bukan jamannya lagi untuk mengangkat bambu runcing dan maju ke medan perang.
Kita harus berjuang, tetapi dengan cara lain.
Kita tetap harus berani!

Berdasarkan pengamatan saya pada high potential talents yang sekarang menempati posisi puncak. Ini adalah keberanian yang mereka miliki

1. Dare to ask question
Mereka berani bertanya.
Karena mereka perduli dan care. Mereka ingin mengerti permasalahannya dan ingin membantu memberikan solusi meskipun itu di luar tanggung jawab mereka.
That's profesionalism.
Bukan hanya duduk termenung di pojok ruang meeting.

2. Dare to challenge
Pada saat seseorang menyampaikan solusi atau presentasi, mereka berani men-challenge.
Is it the best way to do things?
Is it the best way to achieve the objectives?
Mereka berani men-challenge anak buah mereka, men-challenge peer mereka, bahkan mereka berani men-challenge boss mereka.
(Mereka mampu men-challenge dengan cara yang sopan dan profesional).
Mereka tidak takut dinilai negative (karena men-challenge), because they know they have the good intention (to improve the situation).

3. Dare to propose a solution
Banyak orang yang bisa mengkritik.
Tapi jarang yang bisa memberikan solusi.
Padahal sebenarnya bisnis tidak memerlukan kritik.
In the end of the day, bisnis membutuhkan solusi.
Kalau satu-satunya yang anda bisa berikan adalah mengkritik, mungkin lebih baik anda diam.
Siapapun akan lebih suka orang yang menawarkan solusi dengan positive daripada hanya sekedar mengkritik.
Think from that angle, before you open your mouth

4. Dare to implement
Setelah anda memikirkan solusi, anda juga harus berani mengimplementasikan Take ownership.
Take charge of the implementation!
Jangan hanya ngomong banyak waktu brainstorming, tapi menghilang waktu diimplememtasikan.

5. Dare to receive feedback
Setelah anda mengimplementasikan, be open mind.
Terbukalah dengan kritik.
Terimalah feedback sebagai masukan untuk improve situation.
Don't take it personally.
Don't deny.
Don't be defensive.
Just listen, understand, filter, select and implement the ones that create significant improvement.

6. Dare to put team's interest first
Remember, a good professional put the team's interest before his own.
Ada pepatah China.
If you want to go fast, go by yourself.
If you want to go far, go with others.
Performance anda sangat tergantung dari performance team anda.
Be a sport, learn to play in a team.
It is  more fun and your career will progress accordingly.

7. Dare to learn everyday
Last but not least, learn new things everyday.
Dunia berubah,  bisnis anda berubah, kompetisi berubah petanya, perilaku consumer anda berubah.
Belajarlah, amatilah dan beradaptasilah!
Jadi ingat ya... untuk perform well dan progress in your career, anda harus memiliki 7 keberanian ini....

1. Dare to ask question
2. Dare to challenge
3. Dare to propose a solution
4. Dare to implement
5. Dare to receive feedback
6. Dare to put team's interest first
7. Dare to learn everyday

Kita coba yuk...

Dan mari kita tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang pemberani, dulu (di jaman perang melawan penjajah) dan juga di masa sekarang dan di masa depan (di era kompetisi global).
We were couragous, and lets show that we are (and we will always be) couragous!
Ini akan mempercepat pengembangan talent-talent Indonesia untuk terus menerus tampil di pentas global.
Salam hangat                       
                     

Nasehat Buat Orang Tua

Hasil gambar untuk nasehat ortu
Assalamualaikum...
Buat para Ortu yang punya anak sekolah:

Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland, dalam bukunya “Why Asians Are Less Creative Than Westerners” (2001) yang dianggap kontroversial tapi ternyata menjadi “best seller”, mengemukakan beberapa hal tentang bangsa-bangsa Asia yang telah membuka mata dan pikiran banyak orang :

1. Bagi kebanyakan orang Asia, dalam budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain).
Passion (rasa cinta terhadap sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreativitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang untuk memiliki kekayaan banyak.

2. Bagi orang Asia, banyaknya kekayaan yang dimiliki lebih dihargai daripada CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai cerita, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu.
Tidak heran pula bila perilaku koruptif pun ditolerir/diterima sebagai sesuatu yg wajar.

3. Bagi orang Asia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis “kunci jawaban” bukan pada pengertian.
Ujian Nasional, tes masuk PT dll, semua berbasis hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa diharuskan hafal rumus-rumus ilmu pasti dan ilmu hitung lainnya bukan diarahkan untuk memahami kapan dan bagaimana menggunakan rumus-rumus tersebut.

4. Karena berbasis hafalan, murid-murid di sekolah di Asia dijejali sebanyak mungkin pelajaran. Mereka dididik menjadi “Jack of all trades, but master of none” (tahu sedikit- sedikit tentang banyak hal tapi tidak menguasai apapun).

5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia bisa jadi juara dalam Olimpiade Fisika, dan Matematika.
Tapi hampir tidak pernah ada orang Asia yang menang Nobel atau hadiah internasional lainnya yang berbasis inovasi dan kreativitas.

6. Orang Asia takut salah (KIASI) dan takut kalah (KIASU). Akibatnya sifat eksploratif sebagai upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil risiko kurang dihargai.

7. Bagi kebanyakan bangsa Asia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.

8. Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar atau workshop, peserta Asia jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir peserta mengerumuni guru/narasumber untuk minta penjelasan tambahan.

Dalam bukunya Profesor Ng Aik Kwang menawarkan beberapa solusi sebagai berikut:
1. Hargai proses. Hargailah orang karena pengabdiannya bukan karena kekayaannya.
2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban.
Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya.
3. Jangan jejali murid dengan banyak hafalan, apalagi matematika.
Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban utk X x Y harus dihafalkan?
Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar-benar dikuasainya.
4. Biarkan anak memilih profesi berdasarkan PASSION (rasa cinta) nya pada bidang itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yang lebih cepat menghasilkan uang.
5. Dasar kreativitas adalah rasa penasaran berani ambil resiko. AYO BERTANYA!
6. Guru adalah fasilitator, bukan dewa yang harus tahu segalanya.
Mari akui dengan bangga kalau KITA TIDAK TAHU!
7. Passion manusia adalah anugerah Tuhan...
sebagai orang tua kita bertanggung-jawab untuk mengarahkan anak kita untuk menemukan passionnya dan mensupportnya.
udah-mudahan dengan begitu, kita bisa memiliki anak-anak dan cucu yang kreatif, inovatif tapi juga memiliki integritas dan idealisme tinggi tanpa korupsi.
Semoga bermanfaat....                                               
          

Keyakinan Orang Kaya





Hasil gambar untuk keyakinan orang kaya

Ayah miskin saya mengatakan,

“Cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan.“


Ayah kaya saya mengatakan,

“Kekurangan uang adalah akar dari segala kejahatan."

(Robert T. Kiyosaki]


Otak manusia secara mendasar hanya mencari nikmat menghindari sengsara. Apabila sesuatu hal dikaitkan kesengsaraan maka kita akan jauhi, apabila sesuatu hal dikaitkan dengan kenikmatan akan kita dekati, apabila campur baur satu hal yang sama antara kenikmatan dan kesengsaraan maka;

otak kita jadi bingung atau netral. Seperti besi atau magnet, apabila keyakinan bercampur baur kutub positif dan negatifnya terhadap sesuatu hal maka akan menjadi besi. Ketika kita yakin bulat bahwa kaya positif miskin negatif maka kita akan menjadi magnet.


Pada kenyataannya banyak orang tidak pernah menyusun keyakinannya secara sadar dari lahir sampai mati. Dan bila kita tidak menyusun sendiri secara sadar keyakinan yang kita perlukan untuk menjadi kaya seperti kita terjajah tanpa sadar oleh kata-kata “Uang adalah akar dari segala kejahatan" maka tanpa sadar pula kita tidak menjadi kaya karena kita tidak ingin menjadi jahat.


Mestinya saran saya, mari kita susun ulang lagi keyakinan kita atau susunan kata kita tentang uang ataupun tentang kaya. Kita harus bulat bahwa kaya dan banyak uang baik adanya.

Contoh merubah keyakinan :


Keyakinan Lama:                                                                                             Keyakinan Baru :

+ uang tidak dibawa mati                        X                 Uang banyak bisa menolong orang yang hampir mati

><                                                                                      Betul uang memang tidak dibawa mati makanya jauh      

                                                                                           lebih baik meninggalkan warisan daripada tidak   

                                                                                          meninggalkan apa-apa


+ uang tidak bisa membeli cinta              X                Betul uang tidak bisa membeli cinta, apalagi tidak  

                                                                                           punya uang sama sekali




+ uang tidak dapat menyelesaikan masalah  x               Betul uang tidak dapat menyelesaikan, tapi dengan

                                                                                                Uang yang banyak saya bias menyelesaikan

                                                                                                masalah dengan   gaya yang tersendiri


+ uang membuat persaudaraan rusak                X          Kurang uang adalah membuat orang rebutan

                                                                                                warisan sudahkah Anda susun sendiri keyakinan-

                                                                                                keyakinan Anda yang sangat diperlukan untuk

                                                                                                menjadi kaya?