Menjual adalah Memberikan Solusi

Image result for menyelesaikan solusi

.. Pernah Anda menghadapi calon konsumen yang sudah mau beli, tapi gak jadi ?..
.. Dan itu berulang kali tidak jadi membeli, Pernah ?....
.. Bagaimana caranya agar kejadian itu tidak terulang lagi ? Mau tau caranya ? Mau ?..
.. Ada beberapa pertanyaan sebelum Anda menjual lagi, dan lagi....

1. Apakah produk yang Anda jual sudah pasti bisa membantu konsumen untuk memecahkan masalahnya ?........
2. Mengapa konsumen harus segera membeli produk Anda ?..
3. Bagaimana konsumen bisa yakin terhadap produk yang Anda jual ?..
4. Dimana letak masalah konsumen sehingga Anda bisa menjual produk Anda ? ( Baca : Tau Masalah konsumen )
5. Siapa yang menjadi artis diproduk Anda sehingga konsumen mau membelinya ?.....
6. Mengapa konsumen harus membeli dari Anda sekarang ?...
Anda sudah tahu jawabannya ?...

.. Kalau Anda sudah tau jawabannya, berarti Anda benar - benar seorang penjual.....
Boleh saya berikan contoh detailnya ? boleh ?....
Contoh seperti ini.....
" Ada seseorang yang membutuhkan Anti Aging, tapi saya menawarkan Tas Kulit Wanita, apakah saya bisa menjual Tas kulit wanitanya ? bisa ?... ".....
Tentu bisa, boleh katakan " BI....SA "......

Mau saya beri tahu caranya ? Mau ?
A : calon pembeli
B : penjual tas kulit wanita
A : Sis, tasnya bagus - bagus boleh saya lihat gambar - gambarnya ?..
B : Boleh sis, ini gambar - gambarny ya.. Boleh saya bantu sis, tas apa yang seperti apa yang sis
butuhkan ?..
A : Hmmm, saya sebenarnya lagi gak butuh tas, kepingin aja dengan tasnya sis, bagus - bagus sepertinya..
B : Apa yang sis butuhkan ? mungkin saya bisa membantu
memberikan solusinya sis.....?
A : Saya boleh curhat sis, wajah saya sudah berkerut, banyak obat - obatan yang sudah saya pakai, tapi tidak
kunjung berhasil.
B : Oh jadi sis lagi butuh anti aging ? betul sis ?..
Boleh saya bantu sis, kebetulan sahabat saya ada jual Jelly untuk penghilang kerutan wajah, banyak yang  sudah berhasil.
Boleh saya bantu sis untuk mendapatkannya
boleh ?....
A : Boleh sis, gimana caranya ?
B : Boleh sis pilih salah satu tas kulitnya, boleh ? tas kulit apa saja yang sis beli, khusus untuk sis kami berikan hadiah
spesial Jelly pengurang kerutan wajah, Mau ? khusus hari ini free ongkir juga ya sis. Segera konfirmasi setelah transfer ya sis, berikut nomor rekeningnya ,......................
Jadi fokus seorang penjual adalah MEMBERIKAN SOLUSI,

karena Konsumen adalah ORANG YANG BERMASALAH..
Konsumen adalah apa ? orang yang ?..... BER....MA....SA.....LAH ! :-)

THE 7 COURAGES THAT YOU NEED

Hasil gambar untuk motivasi

(7 KEBERANIAN YANG ANDA PERLUKAN)

Pagi itu saya makan pagi di Hotel Mulia bersama seorang konsultan dari Amerika yang sangat concern kepada pengembangan talent di Indonesia.
Sebut saja namanya Michael (bukan nama sebenarnya). Michael adalah seorang konsultan internasional yang pernah lama tinggal di Jerman, Perancis, China dan Singapore.
Michael juga sudah lama mempelajari karakteristik talent yang berbeda-beda dari berbagai negara di Asia termasuk Indonesia.

Tiba-tiba Michael bertanya, "What is the meaning of the 2 colors in your national flag?"
Dan saya pun menjelaskan bahwa Merah berarti "berani" dan Putih berarti "suci".
Pada saat mendengarkan kata "berani" atau "courage", Michael agak terkejut dan menginterupsi saya, "Excuse me... Are you sure it is courage?"
Saya bilang yes.
Michael bertanya lagi, "Are you sure that courage is one of the characters of the Indonesian?"
(Apakah saya yakin bahwa keberanian adalah karakter bangsa ini?).
Saya sebenarnya agak tersinggung mendengarkan pertanyaan ini, dan dalam hati saya bertanya ("maksud loe apa sih?")

Tetapi masih dengan tersenyum (hambar) saya menerangkan dengan sabar. Bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pemberani dan saya terangkan bagaimana heroiknya bangsa kita pada saat berperang melawan penjajah hanya dengan bermodalkan bambu runcing sementara penjajah kita mempunyai senjata yang lengkap dan modern.
"You have to admit, our people were extremely couragous...".
Michael mengangguk setuju. Kemudian dia bertanya, "When was it?"
Saya menjawab bahwa perjuangan melawan penjajah itu kita lakukan sejak beratus-ratus tahun sampai akhirnya kita memperoleh kemerdekaan kita pada tahun 1945.
Michael tersenyum, "So it was more than 70 years ago"
Kemudian Michael bertanya lagi... (sekarang semua diskusi akan saya terjemahkan dalam bahasa Indonesia).

"Pambudi, kamu pernah bekerja di 7 negara. Kamu pernah travel ke 45 negara. Kamu bahkan pernah menjadi Head of Talent Development di Singapore, China dan Germany...., apakah memang menurut kamu talent-talent di Indonesia paling pemberani dalam hal....
- bertanya di meeting
- mengemukakan pendapat
- men-challenge bossnya sendiri
- menawarkan solusi ...?

Apakah sebagian besar talent-talent dari Indonesia melakukan hal hal di atas itu? Ataukah talent-talent dari Indonesia lebih banyak duduk di pojok dan berdiam diri dan membiarkan peserta yang lain menyampaikan pendapatnya?
Saya pun termenung. Dan pembicaraan pagi itu menghantui pikiran saya beberapa hari sambil memikirkan pertanyaan Michael.
Bener juga ya....

Ternyata sebagian besar talent-talent Indonesia kurang assertive, kurang confident dan kurang mampu articulate their communications (dan biasanya mereka maju pesat dalam kariernya).
Memang ada beberapa yang sudah confident, tapi sebagian besar masih masuk kategory "kurang pemberani".

Padahal dalam dunia bisnis global sekarang, anda tidak hanya dituntut untuk competent.
Competence alone will not bring you far away.
Untuk mengembangkan karier anda dituntut untuk juga mempunyai
- CONFIDENCE (percaya diri), dan
- COMMUNICATION skills
(mampu berkomunikasi dengan effective)
Terus bagaimana dong ?

Sudah waktunya mengganti mind set dan keluar dari paradigma lama seperti ini
- Tong kosong nyaring bunyinya (sekarang kita cari Tong berisi yang nyaring bunyinya)
- Diam itu emas ... (mungkin, tapi harga emas sudah turun..Jadi diam itu emas, bicara dengan baik itu berlian)
- Padi makin tua makin merunduk (memangnya sakit pinggang, jadilah padi yang berisi dan berdiri tegak)
- Air beriak tanda tak dalam ...

Lihat betapa banyaknya peribahasa yang menyuruh kita diam seribu bahasa.
But the world has changed..
Dunia sudah berganti.
The paradigm has to be changed also.
Ingat, yang paling sukses bukannya yang paling pintar atau yang paling kuat, tapi yang paling mampu menyesuaikan diri dengan perbedaan.
So....mari kita tampil beda. Mari kita tampil berani.
Talk!
Share what you think!
Propose your solutions!
If you dont talk, nobody will know how smart you are.
And if they dont know that you are smart, dont blame them if they think you are stupid!
Anda bertanggung jawab untuk membentuk persepsi tentang anda sendiri.
Terus keberanian apa dong yang kita butuhkan di tempat kita bekerja ...
Kan ini juga bukan jamannya lagi untuk mengangkat bambu runcing dan maju ke medan perang.
Kita harus berjuang, tetapi dengan cara lain.
Kita tetap harus berani!
Berdasarkan pengamatan saya pada high potential talents yang sekarang menempati posisi puncak. Ini adalah keberanian yang mereka miliki

1. Dare to ask question
Mereka berani bertanya.
Karena mereka perduli dan care. Mereka ingin mengerti permasalahannya dan ingin membantu memberikan solusi meskipun itu di luar tanggung jawab mereka.
That's profesionalism.
Bukan hanya duduk termenung di pojok ruang meeting.

2. Dare to challenge
Pada saat seseorang menyampaikan solusi atau presentasi, mereka berani men-challenge.
Is it the best way to do things?
Is it the best way to achieve the objectives?
Mereka berani men-challenge anak buah mereka, men-challenge peer mereka, bahkan mereka berani men-challenge boss mereka.
(Mereka mampu men-challenge dengan cara yang sopan dan profesional).
Mereka tidak takut dinilai negative (karena men-challenge), because they know they have the good intention (to improve the situation).

3. Dare to propose a solution
Banyak orang yang bisa mengkritik.
Tapi jarang yang bisa memberikan solusi.
Padahal sebenarnya bisnis tidak memerlukan kritik.
In the end of the day, bisnis membutuhkan solusi.
Kalau satu-satunya yang anda bisa berikan adalah mengkritik, mungkin lebih baik anda diam.
Siapapun akan lebih suka orang yang menawarkan solusi dengan positive daripada hanya sekedar mengkritik.
Think from that angle, before you open your mouth

4. Dare to implement
Setelah anda memikirkan solusi, anda juga harus berani mengimplementasikan Take ownership.
Take charge of the implementation!
Jangan hanya ngomong banyak waktu brainstorming, tapi menghilang waktu diimplememtasikan.

5. Dare to receive feedback
Setelah anda mengimplementasikan, be open mind.
Terbukalah dengan kritik.
Terimalah feedback sebagai masukan untuk improve situation.
Don't take it personally.
Don't deny.
Don't be defensive.
Just listen, understand, filter, select and implement the ones that create significant improvement.

6. Dare to put team's interest first
Remember, a good professional put the team's interest before his own.
Ada pepatah China.
If you want to go fast, go by yourself.
If you want to go far, go with others.
Performance anda sangat tergantung dari performance team anda.
Be a sport, learn to play in a team.
It is  more fun and your career will progress accordingly.

7. Dare to learn everyday
Last but not least, learn new things everyday.
Dunia berubah,  bisnis anda berubah, kompetisi berubah petanya, perilaku consumer anda berubah.
Belajarlah, amatilah dan beradaptasilah!
Jadi ingat ya... untuk perform well dan progress in your career, anda harus memiliki 7 keberanian ini....
1. Dare to ask question
2. Dare to challenge
3. Dare to propose a solution
4. Dare to implement
5. Dare to receive feedback
6. Dare to put team's interest first
7. Dare to learn everyday

Kita coba yuk...
Dan mari kita tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang pemberani, dulu (di jaman perang melawan penjajah) dan juga di masa sekarang dan di masa depan (di era kompetisi global).

We were couragous, and lets show that we are (and we will always be) couragous!
Ini akan mempercepat pengembangan talent-talent Indonesia untuk terus menerus tampil di pentas global.

Salam hangat          
            
[

Marketing Is Bantu Orang Lain

Hasil gambar untuk marketing is bantu orang lain

.. Boleh saya lanjutkan lagi tentang " marketing " ? boleh ?
.. " Marketing Is Bantu Orang Lain "...
.. Beberapa minggu lalu saya ngobrol dengan salah satu pemiliki bimbel bahasa inggris....
.. Sekarang sudah ada 40 cabang lebih di seluruh Indonesia, omsetnya masih kecil kata beliau hanya " 4 - 5 Miliar " / bulan...
.. Boleh saya ceritakan pengalaman beliau membuka bimble dan juga restauran tanpa modal ? boleh ?...
.. Mungkin dengan pengalaman beliau Anda jadi lebih semangat lagi membuka potensi terbesar dalam diri Anda....
.. Saya akan ceritakan pengalaman beliau, boleh ?
" Buka Resto Dan Bimble Gratis "  Mau Tau Caranaya ? Mau ?..
.. balas emailnya katakan " Mau "...
============================================
.. 5 tahun lalu beliau tidak punya pekerjaan apa - apa, dan kondisi sedang butuh uang karena istri beliau sebentar lagi akan melahirkan.....
.. Dalam keadaan bimbang beliau pun menelpon seorang teman yang memiliki usaha cetak brosur " Bro, boleh saya
pesan brosur ? bayarnya nanti ya ", boleh......

.. Mencari restaurant yang sepi, kebetulan ternyata restaurant yang sepi milik teman beliau " Bro, boleh saya bantu ramaikan restonya ? " .. boleh bro, caranya ?.

.. Boleh saya minta sedikit tempat bagian dari resto kamu ?
saya membuat program belajar bimbel bahasa inggris, di resto ruangan terbuka, boleh ?... oke, boleh, berapa luasnya ?..

.. Boleh saya minta sepertiganya saja ? boleh ?..
.. Akhirnya sepakat...
.. " Bimbel Bahasa Inggris, Langsung Dengan Orang Asing
.. " Diruangan Terbuka  Restoran ...
.. " Garansi, Jika tidak bisa bahasa inggris, bisa ngulang....

.. Kemudian beliau, bekerja sama dengan komunitas bahasa inggris, meminta guru dari komunitas itu yang berasal dari luar, dan mreka rata -rata turis. Beliau hanya membayar  untuk jalan - jalan turis, para turis mengajar di tempat bimble beliau...

.. 2 bulan pertama, omset beliau sejumlah 300 Jt.....
.. Karena sudah ada modal, akhirnya beliau menyewa  ruko yang ukuran besar juga tempat untuk bimblenya..
.. Yang di resto tetap berjalan, dan sampai restonya ramai  setiap hari...
.. Karena dibuat dibagi hari pemelajaran bimbelnya agar
bisa setiap hari, dan resto ramai setiap hari......
..Selang 1 tahun berjalan, teman beliau memberikan saham...
.. Bagaimana menurut Anda ? Anda bisa coba dibisnis Anda? banyak sekali hal simple yang dipersulit dengan pemikiran yang belum terjadi, dengan terus belajar dan praktik akan
membantu membuka potensi diri, Anda mau praktik ? Mau ?..
.. Anda bisa mendapatkan pemelajaran dari kisah diatas ? bisa ?

1. Hal simple dipersulit oleh fikiran yang belum terjadi akan membuat
seseorang sulit sekali untuk bergerak, betul ?...
2. Membantu orang lain dulu, bantu lagi, bantu terus.
3. Optimis, kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas.
.. Cara marketing diatas sebenarnya bisa Anda gunakan dibisnis Anda sendiri, kondisi berbeda tapi polanya hampir sama....

.. Boleh Anda coba sekarang ? Boleh ?..

Dapet penghasilan 10 Juta Bersih

Hasil gambar untuk Dapat penghasilan 10 Juta Bersih
Bayangkann. . .
Dapet penghasilan 10 Juta Bersih, Mau Buat Apa Gaess?
iyah 10 Juta. . nett
- - - -
..
..
..
..
..
..
Coba hitung-hitung. .
Untuk dapat Penghasilan 10 Juta bersih, harus bisa nembus OMSET jualan berapa ratus juta ??
Jawaban saya: tergantung produknya
Karena tiap produk berbeda harga jual dan beda keuntungan yang di dapat.
Saya dulu jualan jilbab untuk dapat 10 juta pertama harus nembus omset hampir 20 juta.
Dengan harga jilbab rata rata @50.000/pcs dan ambil keuntungan rata rata @30.000/pcs (jual retil)
Jadi untuk dapat 10 juta pertama bersih saya menjual setidaknya 400pcs ( dipotong biaya2 operasional)
- - - -
Menjual satuan sebanyak 400pcs dengan nama yang belum besar, tentu sangat sulit untuk tetap konsisten.
maka TRIK saya adalah: mencari buanyakk reseller
Dengan berbagi keuntungan dengan para reseller
saya ambil laba @10rb/pcs maka saya harus menjual jilbab lebih dari 400pcs. betul?
Dengan reseller ratusan, hal itu tentu saja sangat mudah didapat :)
- - -
Lalu apakah anda bisa melakukan hal serupa atau bahkan mau lebih dari itu ? bahkan anda yang bermain dropship?
BISA !!! Asal anda paham ilmu Jualan Online yang benar dan selalu PRAKTEK.

Tips Merencanakan Keuangan Masa Depan

Hasil gambar untuk merencanakan keuangan masa depan

Tips Merencanakan Kteuangan Masa Depan - Jangan sampai masa depan kita sengsara..!. Itulah pesan para orang tua buat anak-anaknya. Untuk itulah maka sangat diperlukan mempersiapkan dengan cara membuat rencana keuangan hari esok.

Anda yang saat ini berumur paruh baya dan telah memiliki penghasilan perlu mempersiapkan sedini mungkin Perencanaan Keuangan Anda dan calon keluarga Anda nantinya. Sebagai lajang yang belum ingin menikah dan punya anak, Anda punya banyak alternatif terhadap tujuan keuangan masa depan Anda.

Mari kita berfikir sejenak, jika rata-rata pekerja atau karyawan akan pensiun di usia 55 tahun, maka Anda punya waktu 29 tahun untuk mempersiapkan ‘dana nyaman’ ketika masa Anda sudah tidak produktif kelak. Jadi dengan waktu 29 tahun yang tersisa, banyak alternatif yang bisa Anda lakukan.

Beberapa tujuan sistematis yang bisa saya sarankan adalah :
1. Dana Darurat
2. Dana Menikah
3. Dana Pendidikan Anak
4. Dana Pensiun

Karena yang Anda tanyakan tentang alokasi dana pendidikan anak, maka pertanyaannya adalah, di negara mana calon anak Anda akan sekolah nantinya? Sudahkah Anda mensurvei beberapa sekolah yang menjadi target calon sekolah anak Anda tersebut?

Jika iya, apakah Anda sudah tahu berapa biaya hidup rata-rata, ketika anak Anda sekolah nantinya? Biaya asuransi kesehatan (banyak negara mensyaratkan asuransi), biaya visa, biaya telekomunikasi (ini yang menyebabkan banyak pelajar di luar negeri kehabisan dana), biaya pesawat dan lain-lain.

Setelah Anda menghitung total biaya di atas, maka Anda tambahkan biaya inflasinya. Jika di Indonesia rata-rata inflasi pendidikan berkisar 12-15 persen. maka di luar negeri, seperti Amerika misalnya bisa 20 persen, artinya Anda juga harus menghitung kenaikannya setiap tahun.

Terkait rencana Anda mau berinvestasi di saham atau deposito dolar AS atau kombinasi dari keduanya dengan alokasi dana Rp 1,5 juta per bulan, pilihan bijaknya tetap di tangan Anda. Jika Anda berinvestasi di valas (valuta asing), maka kelebihan yang Anda dapatkan adalah adanya ‘perlindungan’ terhadap nilai investasi Anda. Artinya nilai valas Anda tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan kurs.

Misalnya saja, sekarang Anda punya uang sebesar US$ 10.000 dan kurs saat ini adalah US$ 1 = Rp 11.500, maka 2 tahun lagi nilai uang Anda akan tetap bernilai USD.10,000 walaupun mungkin kurs saat itu adalah US$.1 = Rp.13.000. Jadi berapapun kurs yang berlaku, uang Anda akan tetap sama nilai valasnya, yaitu US$ 10.000.

Tetapi mesti di ingat, mata uang dolar AS pun terkena inflasi sama seperti kita di Indonesia, artinya setiap tahun daya belinya terhadap barang-barang yang ada juga mengalami penurunan. Makanya di beberapa negara bagian Amerika saat ini seperti Oklahoma memberlakukan mata uang emas dan perak sebagai alternatif untuk melindungi kekayaan rakyat mereka dari gerusan inflasi.

Jika calon anak Anda nantinya memang mau bersekolah ke negara yang menerima mata uang dolar AS, maka kelebihan seperti ini cocok digunakan jika Anda memang ingin mempersiapkan dana pendidikan kalau memang biaya pendidikannya dalam dolar AS. Dengan menabung ke dolar, Anda akan terhindar dari risiko perubahan kurs kalau memang dolar itu sudah di tangan Anda.

Untuk saham sendiri, kami sarankan Anda menggunakan reksadana saham dan menabung secara rutin. Jika Anda langsung masuk ke saham dengan mempertimbangkan beli dan jual secara jangka pendek, dari hasil jual beli saham tersebut, akan sangat beresiko terhadap keuangan Anda, apalagi jika Anda tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai ketika masuk ke dunia pasar modal. Artinya perlu pengetahuan dan keterampilan yang signifikan untuk Anda terjun langsung ke dunia pasar saham. Dengan reksadana saham, walaupun beresiko tinggi, selain dikelola oleh Manajer Investasi yang berpengalaman tentunya juga bisa memberikan potensi imbal hasil paling optimal.

Alternatif lainnya adalah menabung dalam bentuk emas batangan, jadi setiap bulan Anda mencicil membeli emas logam mulia (LM). Setelah waktu calon anak Anda akan sekolah ke luar negeri, maka Anda tinggal mencairkannya atau menjualnya (buy back), bisa ke PT Antam, toko emas atau ke sesama investor LM untuk mendapatkan harga yang paling kompetitif. Pastikan setiap tahunnya Anda melakukan review dan monitoring terhadap aset-aset Investasi Anda.

Selamat merencanakan dana pendidikan untuk sekolah di luar negeri.

Bisnis Startup = Memasuki Dunia yang Tak Pasti?

Hasil gambar untuk bisnis startup

Pagi tadi, secara tidak sengaja saya menemukan sebuah artikel yang cukup menarik untuk saya. Judul bertuliskan "Belajar dari Mundurnya Para Petinggi Startup di Indonesia" dengan huruf yang tercetak tebal membuat mata saya langsung tertuju pada artikel tersebut dan membukanya. Secara singkat, artikel tersebut mempertanyakan mengapa orang-orang hebat di balik berdirinya startup besar di Indonesia malah mengundurkan diri dan melirik bisnis lain. Dan penulis artikel tersebut memberikan simpulan yang cukup lugas, namun sayang belum membuat saya puas sebagai pembaca.

Memang beberapa minggu belakangan dunia startup cukup dikejutkan dengan mundurnya tiga founder dari perusahaan rintisan yang mereka bangun. Ketiga orang itu adalah Ken Dean Lawalata, Michaelangelo Moran dan Alamanda Shantika Santoso. Mungkin nama-nama mereka terdengar asing di telinga Anda, tapi saya yakin sebagai pengguna internet Anda tidak mungkin tidak mengenal Kaskus. Atau bagi yang setiap hari bergelut dengan kemacetan ibu kota, tidak mungkin Anda tidak kenal dengan GoJek, aplikasi solusi pengurai kemacetan. Ken Dean Lawalata adalah salah satu pendiri Kaskus bersama Andrew Darwis, dan dua nama yang belakangan saya sebut adalah nama yang terlibat saat mendirikan GoJek sejak awal bersama Nadiem Makarim. Kaskus dan GoJek adalah dua perusahaan rintisan yang saat ini semakin besar, Kaskus menjadi situs komunitas yang terbesar di Indonesia dan GoJek menjadi startup Unicorn pertama dari Indonesia dengan valuasi lebih dari satu miliar dollar Amerika Serikat.

Jika melihat 'anak' mereka yang semakin besar, bisa dibilang bahwa ketiga orang ini sudah membawa perubahan signifikan bagi perkembangan industri digital di Indonesia. Jika kita berpikir secara rasional, sudah pasti materi yang mereka dapat jumlahnya berlipat-lipat ganda dari modal awal yang mereka gelontorkan. Kerja keras yang mereka lakukan berbuah hasil yang sepadan. Lantas mengapa mereka mau melepaskan begitu saja 'anak' yang sudah mereka besarkan dengan susah payah. Adalah sebuah pertanyaan besar yang terbersit saat mendengar kabar mundurnya ketiga orang ini dari perusahaan yang mereka rintis.

Pikirkan saja, ketiga orang ini sudah merasakan pahit manisnya membangun perusahaan. Istilah lain, mereka sudah berdarah-darah dalam mendirikan Kaskus dan GoJek. Kaskus dan GoJek sudah menjadi perusahaan dengan nama yang sangat besar di Indonesia. Mereka terus merangkak naik dan bisa saja menjadi penguasa di lini bisnis dan segmen yang masing-masing mereka masuki. Dari beberapa media dikabarkan bahwa Ken banting stir ke dunia bisnis properti, Michaelangelo memutuskan untuk melirik bisnis lain, sedangkan Ala--panggilan akrab Alamanda, masih tetap berkecimpung di industri digital dengan mendirikan startup baru.

Menurut saya apa yang dilakukan Ken dan Mikey--sapaan akrab Michaelangelo-- adalah hal yang realistis, tapi keputusan yang diambil Ala untuk membangun startup-startup baru adalah keputusan yang bijak. Startup atau bisnis rintisan memang tengah menjamur bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. Bahkan kampus almamater saya pun sudah menyediakan fasilitas inkubasi (seperti karantina untuk pembuat startup) di mana mereka diberikan modal dan pelatihan agar perusahaan rintisan yang mereka buat bisa menggebrak pasar digital. Pesona startup memang memberikan warna tersendiri bagi dunia industri.

Gaya usaha yang tradisional, kaku dan tidak mengenal kemodernan bisa saja berbalik menjadi industri yang luwes dan fleksibel mengikuti perkembangan zaman. Contohnya mudahnya saja adalah GoJek, aplikasi yang dapat memanggil pengemudi ojek untuk mengantar kita ke tujuan. Awalnya ketika kita ingin menggunakan jasa ojek maka kita harus berjalan menuju pangkalan, tawar menawar harga, barulah kita diantarkan. Sekarang dengan adanya aplikasi ini, semua kemudahan berada dalam genggaman. Ya, itulah salah satu contoh yang membuat startup menjadi primadona di kalangan muda. Tapi apakah mudah mendirikan dan membesarkan sebuah perusahaan rintisan? Tentu tidak. Saya pun dulu bersama kawan-kawan pernah membuat sebuah perusahaan rintisan. Membuat konsep awal, mengumpulkan modal, menentukan langkah, hingga eksekusi membuat konsep tersebut menjadi nyata.

Sebagai pelaku, saya menilai mendirikan startup adalah sebuah perjudian besar. Anda membutuhkan waktu, sumber daya manusia dan konsistensi besar untuk membuat sebuah startup berhasil. Dalam membangun startup Anda harus siap mengorbankan banyak hal, terutama waktu, tenaga dan pikiran. Karena setiap langkah kecil yang Anda ambil akan sangat menentukan masa depan perusahaan itu sendiri. Hidup dan mati sebuah startup pun hampir tidak bisa diramalkan. Minggu ini perusahaan Anda masih berkibar dengan nama besar tapi bisa saja di minggu berikutnya Anda sudah tidak memiliki apa-apa lagi dari startup yang Anda bangun.

Startup penuh dengan ketidakpastian, lika liku bisnis yang dinamis membuat ketidakpastian ini menjadi satu-satunya kepastian yang dimiliki oleh perusahaan rintisan. Bahkan menurut survey Forbes, 90 persen startup di dunia mengalami kegagalan. Artinya kemungkinan sebuah startup bisa berhasil hanya 10 persen di seluruh dunia. Angka yang sangat kecil ini bisa saja Anda dapatkan, bergantung pada optimistis serta kemampuan Anda dalam mengelola perusahaan rintisan. Ken dan Mikey mungkin melihat ketidakpastian ini, sehingga mereka melirik bisnis lain yang lebih terjamin kepastiannya. Berbeda dengan Ala yang masih ingin bergelut dengan ketidakpastian, menurut saya keputusan ini sangat bijak. Dalam artikel yang saya baca tadi pagi, penulis mengungkapkan rasa optimistisnya dan mengatakan bahwa anak muda hanya perlu fokus pada apa yang sedang mereka lakukan tanpa harus berpikiran terlalu jauh ke depan. Tapi pendapat saya berbeda. Anak muda pun harus tetap memikirkan masa depan.

Anak muda harus bisa menentukan sikap yang mereka ambil, apakah realistis atau idealis. Ken dan Mikey mengambil keputusan yang realistis. Mereka ingin mendapat kepastian yang lebih besar dibandingkan berkecimpung di dunia startup yang penuh kegalauan. Keputusan Ala lebih idealis yang ingin terus mendirikan "bayi-bayi" rintisan agar menjadi jauh lebih besar yang kemudian bisa membawa nama baik Indonesia seperti GoJek di mata dunia. Tidak ada yang salah dari kedua keputusan ini,. Jika saya berada di posisi mereka dan ditanya keputusan apa yang diambil, maka saya akan dengan tegas menjawab: saya akan idealis seperti Ala, tapi dengan tidak mengesampingkan kemungkinan-kemungkinan lain.

Jujur, saya bukan orang yang menyukai hidup dalam ketidakpastian. Sebagai anak muda, harus ada visi hidup yang jelas ke depan seperti apa. Tapi di sisi lain, bergelut di dunia startup dapat membawa kita pada kedewasaan. Banyak sekali pelajaran yang akan Anda dapatkan dengan ikut bergerak bersama startup dan inilah yang mungkin dilihat oleh Ala. Segala kemungkinan harus diperjuangkan. Tapi tentu saja, seperti yang saya katakan sebelumnya, hidup harus memiliki visi yang jelas, memiliki kepastian. Apalagi ada ke depan ada banyak tuntutan-tuntutan yang harus siap kita hadapi dalam siklus kehidupan yang membutuhkan segala kepastian. Tapi yang jelas, mundurnya ketiga founder startup besar ini tentu bisa kita jadikan pelajaran. Bahwa anak muda boleh saja menaruh harap yang begitu besar, berjudi dengan kehidupan. Tapi anak muda tidak boleh melepaskan kepastian masa depan begitu saja. Duh pusing

Yudha Pratomo

Filosofi Gula & Kopi ☕

 Hasil gambar untuk kopi        
Kasus 1
Jika kopi terlalu pahit
Siapa yang salah..?
Gula lah yg disalahkan karena terlalu sedikit hingga "rasa" kopi pahit

Kasus 2
Jika kopi terlalu manis
Siapa yg disalahkan..?
Gula lagi karena terlalu banyak hingga "Rasa" kopi manis

Kasus 3
Jika takaran kopi & gula balance
Siapa yg di puji...?
Tentu semua akan berkata...
Kopinya mantaaap
Kemana gula yg mempunyai andil
Membuat "rasa" kopi menjadi mantaaap

Mari Ikhlas seperti Gula yg larut tak terlihat tapi sangat bermakna.
Gula PASIR memberi RASA MANIS pada KOPI, tapi orang MENYEBUTnya KOPI MANIS... bukan KOPI GULA...

Gula PASIR memberi RASA MANIS pada TEH, tapi orang MENYEBUTnya TEH MANIS... bukan TEH GULA...

ORANG menyebut ROTI MANIS... bukan ROTI GULA...
ORANG menyebut SYRUP Pandan, Syrup APEL, Syrup JAMBU....
padahal BAHAN DASARnya GULA....

Tapi GULA tetap IKHLAS LARUT dalam memberi RASA MANIS...
akan tetapi apabila berhubungan dgn Penyakit, barulah GULA disebut..PENYAKIT GULA
BEGITUlah HIDUP.... Kadang KEBAIKAN yang Kita TANAM tak pernah diSEBUT ORANG....
Tapi kesalahan akan DIBESAR-BESARKAN...

IKHLASlah seperti GULA...
LARUTlah seperti GULA...
Tetap SEMANGAT memberi KEBAIKAN...!!!!
Tetap SEMANGAT menyebar KEBAIKAN..!!!
Karena KEBAIKAN tidak UNTUK DISEBUT...
tapi untuk DIRASAkan..." 👍👍👍

~"Kebaikan yang engkau lakukan HARI INI, mungkin BESOK dilupakan ORANG. Tetap teruslah BERBUAT BAIK..!"☕☕☕☕👌🏿👍🏿

BISNIS ITU SEPERTI MEMBANDINGKAN SUPIR ANGKOT vs PILOT FORMULA 1

Hasil gambar untuk piLOT FORMULA 1

Kalau bisnis kita anggap sebagai supir. Bisnis kita itu masuk ke mana? Apakah kelas supir angkot? atau "supir formula 1". Sama2x supir lho. namun kelasnya jelas berbeda. Pendapatannya juga jelas berbeda.

Sebuah bisnis tanpa keistimewaan ibaratnya supir angkot. Dimana2x ada. Malah kadang2x lebih terasa mengganggu dibandingkan bermanfaat.

Contoh konkret lainnya:
- Tukang ayam goreng banyak, tapi cuma ada satu KFC
- Tukang hamburger banyak, tapi cuma ada satu Mc Donald's
- Tukang Roti banyak, tapi cuma ada satu Breadtalk
dan masih banyak lagi contohnya...coba deh cari 5 contohnya sendiri.
Saya kasih contoh makanan karena kebetulan lagi laper aja hehehe

lalu Apa bedanya Supir angkot vs "Supir" formula 1 ?

Supir angkot mengerjakan semuanya sendiri.
"Supir"  formula 1 didukung oleh team ahli, ada designer, mekanik, bahkan tukang ganti bannya saja kelasnya berbeda.

Supir angkot semua orang juga bisa, gak perlu skill khusus
"Supir" formula 1 hanya segelintir orang di dunia yang bisa jadi supir formula satu. Butuh keahlian fisik, mental dan strategi.

Supir angkot kehadirannya dicibir orang, orang naik karena terpaksa, kl bisa sih gak mau deh naik angkot.
"Supir" formula 1 kehadirannya  dinantikan semua orang, bahkan ada yang rela jauh2x nonton di negara lain utk bisa lihat langsung pertandingannya.

Supir angkot gak punya brand, semuanya sama saja
"Supir" formula 1 brandnya kuat, dan punya nilai yang kalau diuangkan luar biasa pendapatannya

Supir angkot gak dikenal namanya
"Supir" formula 1 dikenal hampir semua orang dan dielu-elukan semua orang. Muncul di TV, majalah, dan jadi bintang iklan.

mau bisnis kita seperti "Supir" formula 1 ?
Saya mau tanya dulu kesiapan kita semua disini

1. Siapkah kita merekrut orang2x terbaik utk support bisnis kita. Bukan yang bergaji murah, tetapi lulusan terbaik dari sekolah terbaik?

2. Siapkah kita membangun brand kita menjadi dikenal orang ? dan bukan cuma sekedar hidup dari "hari demi hari"

3. Siapkah kita membangun diri kita hari demi hari. Memperkuat fisik dan juga mental kita, dengan belajar terus menerus, ikut training, seminar, dan juga melatih team kita.

4. Siapkah kita membangun system di perusahaan kita, sehingga tingkat efisiensinya luar biasa tinggi, meskipun anggota team berganti, tidak akan pernah pincang.

5. Siapkah kita mendesain user experience yang luar biasa? yang akan membuat orang kembali dan kembali lagi?

Share
Dari teman grup. ..